SuaraSurakarta.id - Ketua DPC PDIP Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menjalani proses panjang bersama partai berlambang banteng.
Menurut mantan wali kota solo itu partainya sudah mengalami perkembangan dan kemajuan signifikan saat ini. Dia membandingkan kondisi PDIP belasan tahun yang lalu dengan yang terjadi saat ini.
Menyadur dari Solopos.com, Rudy masih ingat betul citra partainya di mata masyarakat belasan tahun yang lalu. Saat itu masyarakat mengecap PDIP sebagai partai sandal jepit. Parahnya lagi, banyak warga yang takut dengan PDIP lantaran dinilai sebagai partai preman.
Stigma itu muncul lantaran perilaku para kader atau anggota yang membuat masyarakat takut. Penuturan tersebut disampaikan Rudy, Sabtu (23/10/2021.
“Tapi paling tidak PDIP sudah berubah. Dulu [PDIP] dikenal partai sandal jepit, preman. Sekarang sudah menginjak kegiatan-kegiatan yang kompleks. Sehingga masyarakat tidak akan takut lagi dengan PDIP,” ujar dia di Terminal Tirtonadi.
Rudy mencontohkan sederet kegiatan dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda tahun 2021. Seperti lomba bulu tangkis untuk masyarakat umum dan pengurus PDIP, serta lomba E-sport memperebutkan Piala Ketua DPC PDIP Solo.
Lomba bulu tangkis sudah selesai digelar. Sedangkan lomba E-sport di Convention Hall Terminal Tirtonadi berlangsung dari Sabtu hingga Minggu (24/10/2021). Selain itu ada kegiatan renungan kader PDIP menyambut Hari Sumpah Pemuda.
“Pada 27 Oktober 2021 malam kita lakukan renungan bersama, lalu esok harinya donor darah dan peresmian Kantor PAC PDIP Banjarsari oleh Ketua Umum [Megawati Soekarnoputri] secara virtual. Total empat kegiatan PDIP Solo,” terang dia.
Disinggung lomba E-sport yang menyasar anak muda, Rudy menyatakan PDIP sudah sejak 2014 secara berkelanjutan mendekati anak muda. Seperti adanya sejumlah organ yaitu Kawan Sulu Perjuangan (KSP) dan Regu Penggerak Pemilih.
Baca Juga: Pilpres 2024 Makin Hangat Dibicarakan, Hasto Tegaskan PDIP Tak Asal Pilih Kandidat
Ada juga Banteng Muda Indonesia (BMI), Taruna Merah putih, serta Badan Kesenian Nasional (BKN). “Jadi mulai digencarkan sejak tahun 2014, terus sampai sekarang. Kegiatan-kegiatan kami serahkan anak muda, kami hanya mendampingi,” urai dia.
Disinggung efektivitas program untuk menggaet anak muda, Rudy mengakui tidak bisa diukur. Sebab keputusan akhir sikap politik anak muda kembali kepada diri mereka. Termasuk ketika di TPS, yang tahu pilihan para anak muda itu hanya mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Warga Solo Merapat! 4 Link DANA Kaget Jumat Berkah, Berpeluang Cuan Rp199 Ribu!
-
Apa Itu Lembaga Hukum Raja? Fondasi Baru PB XIV Jaga Stabilitas Keraton Solo
-
Putri Tertua PB XIII Tegaskan Bebadan Baru Tetap Tunduk Atas Dawuh PB XIV, Ini Tugas dan Fungsinya
-
Era Baru Keraton Solo: PB XIV Purboyo Reshuffle Kabinet, Siapa Saja Tokoh Pentingnya?
-
Link Saldo DANA Kaget Spesial Warga Solo! Klaim Rp149 Ribu dari 4 Link Kejutan Tengah Minggu!