Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 22 Oktober 2021 | 11:01 WIB
Luncuran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (15/8/2021). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraSurakarta.id - Gunung Merapi masih menunjukan aktivitasnya. Saat ini masih mengeluarkan guguran lava pijar

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah sembilan kali mengeluarkan guguran lava pijar pada Jumat (22/10/2021). 

Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.800 meter ke arah barat daya berdasarkan pengamatan mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 76 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-40 mm selama 13-186 detik dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-5 mm selama 6-9 detik.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Hari Ini: Luncurkan Guguran Lava Pijar 1,8 Kilometer

Pada Jumat pagi, asap berwarna putih juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 50 sampai 100 meter di atas puncak.

Sementara pada periode pengamatan Kamis (21/10) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat lima kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.

Baca Juga: Volume Kubah Lava Merapi Masih Tumbuh, Sektor Tengah Hampir Tembus 3 Juta Meter Kubik

[ANTARA]

Load More