Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 14 Oktober 2021 | 15:35 WIB
Alfian Fahrul Nabila, 18, pemuda asal Dukuh Dalem, Desa Sawit, Kecamatan Gantiwarno, memiliki tangan robotik akhirnya terkabul. [Espos/Taufiq Sidik Prakoso]

Jemari tangan robotik digerakkan melalui perintah otot yang terhubung dengan sensor.Alfian memasang tangan robotik ketika dia membutuhkan seperti untuk makan dan minum.

“Terkadang dipakai agar terbiasa. Sekarang masih belajar pegang botol, memegang gelas plastik, dan lain-lain. Sebenarnya bisa digunakan untuk mengangkat beban sampai 4 kg. Tetapi belum pernah mengangkat barang sampai seberat itu. Takut rusak,” kata Alfian saat ditemui di rumahnya, Rabu (13/10/2021) sore.

Alfian sangat terbantu setelah bisa memiliki tangan robotik. Barang tersebut juga menambah kepercayaan diri Alfian.

Soal tangan robotik untuk tangan sisi kiri, Alfian sudah berencana membeli. Namun, dia baru membeli tangan robotik untuk tangan kiri itu setelah proses penyembuhan bekas luka rampung.

Baca Juga: Kisah Mulia, Kades di Klaten Ini Bagikan Nasi Bungkus Setiap Hari ke Lansia dan ODGJ

Hingga kini, Alfian masih rutin kontrol dan terapi terutama untuk menyembuhkan bekas luka pada tangan sisi kiri. Pemeriksaan rutin itu dilakukan Alfian di puskesmas setempat.

“Untuk tangan kiri masih menunggu kering karena pada bagian ketika masih ada luka. Setiap tiga hari sekali harus ganti perban,” kata dia.

Alfian sudah lulus SMK sejak pertengahan 2021 ini. Namun, Alfian memilih menunda melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi lantaran masih fokus pada penyembuhan tangannya.

Saat ini keseharian Alfian diisi dengan belajar tutorial serta belajar fotografi dan video sekaligus membiasakan diri menggunakan tangan robotik.

“Sekarang kegiatan belajar-bejalar tutorial. Inginnya bisa kursus programer. Sekarang juga belajar-belajar foto. Iya, inginnya juga bisa jadi youtuber,” kata Alfian.

Baca Juga: Penemuan Mayat di Saluran Irigasi, Sempat Dikira Guling oleh Penjual Soto

Ayah Alfian, Wagimin mengatakan putranya masih memiliki keinginan untuk menempuh jenjang pendidikan perguruan tinggi. Dia berharap tahun depan keinginan itu bisa terkabul.

“Mudah-mudahan tahun depan. Sekarang masih fokus untuk penyembuhan,” kata Wagimin.

Load More