SuaraSurakarta.id - Organisasi kemasyarakatan (ormas) Panji-Panji Hati atau lebih dikenal dengan Tikus Pithi Hanata Baris mempunyai pandangan tersendiri soal kondisi bangsa Indonesia. Terutama para generasi muda yang akan menerukan masa depan bangsa ini.
Menyadur dari Solopos.com, Ketua ormas Panji-Panji Hati atau lebih dikenal dengan Tikus Pithi Hanata Baris, Tuntas Subagyo, mengingatkan para petinggi negeri ini tentang bahaya yang mengadang di masa depan.
Bahaya itu berupa hilangnya jati diri generasi bangsa lantaran tersapu oleh terpaan budaya dari luar di era globalisasi. Ia mencontohkan sudah memudarnya wawasan kebangsaan generasi muda, saat momentum Hari Sumpah Pemuda.
Jangankan hafal poin-poin Sumpah Pemuda, banyak generasi muda yang tidak lagi peduli dengan hari bersejarah bangsa ini. Tuntas mengusulkan dilakukannya pendidikan kilat (diklat) Pancasila dan wawasan tentang kebangsaan.
“Kalau itu tidak dilakukan akan berakibat sangat luar biasa fatal. Kalau pemuda-pemuda tidak segera diluruskan dengan pelurusan sejarah dan etos pemuda, saya kira Indonesia akan diambang bahaya,” terang Ketua Tikus Pithi, Rabu (13/10/2021).
Sebagai sosok yang menghargai budaya, Tuntas menekankan pentingnya pendidikan moral kebangsaan kepada generasi muda. Tujuannya menanamkan adab-adab budaya ketimuran dan nilai-nilai moral kepada mereka.
“Kalau pemuda ini tak punya etos moral kebangsaan maka akan jadi masalah besar. Sehingga perlu konsentrasi bagaimana penanaman moral pemuda. Ancaman nyata saat ini termasuk radikalisme, rasisme dan pornografi,” urainya.
Membuat Terobosan
Ketua Tikus Pithi Hanata Baris itu mengusulkan supaya pemerintah berani membuat terobosan membatasi akses masyarakat terhadap aplikasi gadget yang tidak mendidik. Pembatasan itu terutama diperuntukkan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Baca Juga: Saingi Puan Maharani Pasang Baliho hingga Papua, Ini Sosok Tuntas Subagyo Pemimpin TPHB
“Pemerintah perlu membatasi khusus terutama saya melihatnya di game online, situs-situs, dan aplikasi-aplikasi yang harus dikontrol. Bisa kita lihat dampak aktivitas bagi anak-anak sekarang. Bahasa mereka kasar,” katanya.
Kondisi pandemi Covid-19 yang tak kunjung berakhir telah melahirkan satu kebiasaan baru di kalangan anak-anak, yaitu tingkat penggunaan gadget yang tinggi. Sayangnya, hanya sebagian kecil aktivitas itu untuk pendidikan daring.
Sebagian besar dari aktivitas penggunaan gadget tersebut justru untuk bermain game atau berseluncur secara bebas di dunia maya. Sayangnya lagi, aktivitas mereka kurang pendampingan orang tua yang sibuk bekerja.
Tuntas menambahkan sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib generasi penerus bangsa, ormas Tikus Pithi Hanata Baris rutin melakukan kegiatan olahraga hari Sabtu. Pada momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI digelar lomba.
Kepedulian Sosial
Kegiatan tersebut dilakukan serentak di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Tanah Air. “Seperti ini kami segera menggelar turnamen bulu tangkis di sini. Diikuti beberapa elemen, tahap pertama ada 128 peserta,” terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!