SuaraSurakarta.id - Menjelang akhir tahun, setiap pemerintah daerah mengajukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ke DPRD. Termasuk Kota Solo yang dipimpin Wali Kota Gibran Rakabuming Raka.
APBD 2022 menjadi murni yang pertama Gibran Rakabuming ajukan sebagai Wali Kota Solo.
Menyadur dari Solopos.com, saat dilantik pada 26 Februari 2021, APBD 2021 sudah disahkan sehingga Gibran praktis hanya melaksanakan APBD tinggalan pemerintahan sebelumnya. APBD Solo 2021 disusun, dibahas, dan disahkan semasa Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.
Baru pada APBD Perubahan 2021, Gibran ikut menyusun dan membahas APBD pada pertengahan tahun. Namun pada praktiknya tak banyak ruang bagi Gibran untuk menyusun dan mengatur anggaran itu.
APBD Solo 2022 ini, untuk kali pertama Gibran punya akses penuh dan leluasa menyusun anggaran Solo. Lalu seperti apa postur APBD 2022 yang disusun Pemkot di bawah arahan Gibran? Sudah adakah program-program saat kampanye Gibran yang masuk?
Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, menjelaskan mengenai KUA PPAS RAPBD Solo 2022 yang sudah disepakati bersama eksekutif dan legislatif, menilai visi lompatan pembangunan yang jadi jargon Gibran saat kampanye belum terlihat.
“Saya kira APBD 2022 masih kepada bagaimana Solo kembali normal. Artinya untuk lompatan-lompatan itu belum terbaca di APBD 2022. Karena dipaksa bahwa situasinya era pascapandemi konsentrasinya masih kepada problem pandemi diselesaikan,” ujarnya, Selasa (12/10/2021).
Sugeng mengakui situasi dan kondisi saat ini memang belum memungkinkan bagi Gibran untuk sepenuhnya mewujudkan visi dan misinya membangun Solo pada APBD tersebut. Walau pandemi Covid-19 beberapa bulan terakhir semakin terkendali, kondisi 2022 tak bisa diprediksi.
Situasi yang sama menurut Sugeng dirasakan kepala daerah mana pun. “Saya membaca perencanaan 2022, siapa pun kepala daerahnya memang harus fokus kepada bagaimana memastikan problem pandemi ini bisa benar-benar teratasi,” katanya.
Baca Juga: Ada Atlet di PON Papua Sempat Covid-19, Gibran Akan Antisipasi Kedatangan ke Solo
Fokus Penanganan Pandemi
Pendapat senada disampaikan anggota Komisi IV DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro. Menurutnya, belum terlihat sesuatu atau rencana program yang spesial di KUA PPAS RAPBD Solo 2022. Ia menduga hal itu karena Pemkot masih harus fokus terhadap penanganan pandemi.
“Jadi kalau dilihat, postur KUA PPAS RAPBD 2022 itu ya masih belum, belum terlihat apa namanya, yang spesial. Masih belum, biasa seperti kita melihat masih sama, kayak rutin ya biasa. Kami belum bisa menemukan yang unik,” terang Asih.
Diberitakan sebelumnya, Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD Solo tahun 2022 telah disepakati bersama kalangan legislatif dan eksekutif dalam rapat paripurna DPRD Solo pada Senin (11/10/2021).
Persetujuan bersama KUA dan PPAS RAPBD Solo 2022 dilakukan dengan penandatanganan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan pimpinan DPRD Solo. RAPBD Solo 2020 disepakati dengan pendapatan Rp2.135.619.961.789.
Angka itu meningkat Rp360.277.562.782 setelah dilakukan pembahasan oleh TAPD dan Banggar DPRD Solo. Semula TAPD mengajukan pendapatan Rp1.775.342.399.007. Sedangkan belanja Rp2.239.295.961.789.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tiket Libur Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dari Daop 6 Yogyakarta Masih Tersedia
-
Dari Kota Batik ke Batas Negara: Kisah Irjen Djati Wiyoto, Putra Solo yang Nakhodai Polda Kaltara
-
7 Fakta Sengketa Dana Hibah yang Mengguncang Keraton Kasunanan Surakarta
-
Cerita Rasino, Guru Tuna Netra Sejak Lahir di Solo, Punya Metode Mengajar Sendiri
-
Hikayat Absurd Yoedo Prawiro: Polisi Rahasia Klaten Justru Jadi Raja Maling yang Licin