SuaraSurakarta.id - Tak punya asuransi kesehatan atau BPJS membuat seorang bocah di Sukoharjo ini tidak bisa berobat. Padahal, bocah tersebut mengidap penyakit kronis.
Ia adalah Nadira, bocah berusiah 1,5 tahun ini sudah enam bulan tidak mendapatkan pengobatan untuk menyebuhkan penyakitnya.
Menyadur dari Solopos.com, Orang tua Nadira tak memiliki biaya untuk pengobatan anak balita itu. Mereka sebenarnya sudah mendaftarkan Nadira sebagai peserta BPJS Kesehatan. Namun hingga saat ini layanan jaminan kesehatan tersebut belum bisa digunakan.
Ibunda Nadira, Yunita Surya Rahmawati, ditemui di rumahnya Kamis (7/10/2021), mengatakan permasalahan Nadira tidak bisa mendapatkan pengobatan lantaran BPJS Kesehatan yang didaftarkan untuk anaknya belum bisa digunakan.
Baca Juga: Begini Gejala-gejala Penyakit Jantung yang Sering Dikira Maag
Total selama enam bulan sejak April 2021 hingga saat ini, bocah asal Sukoharjo tidak pernah mendapatkan obat untuk membantu proses penyembuhan penyakit jantung bocor.
“Dulu itu saat lahiran anak saya langsung didaftarkan BPJS kesehatan. Tapi karena belum punya nama, jadi terdaftar anak dari Yunita,” ungkapnya.
Yunita mengaku baru tahu anaknya belum bisa mendapatkan layanan BPJS Kesehatan saat akan berobat pada April 2021. Hingga saat ini belum bisa karena masih dalam proses pengurusan. “Saya sudah lima kali bolak-balik BPJS tapi belum bisa,” ujarnya.
Pengobatan dengan biaya mandiri untuk bocah yang mengalami jantung bocor itu dirasa sangat berat untuk Yunita dan suaminya, Andrean. Akibat pandemi Covid-19, pada 2020 lalu Andrean yang awalnya bekerja sebagai petugas satpam di pusat perbelanjaan kena PHK.
Buruh Serabutan
Baca Juga: Ternyata Stres Bisa Berpengaruh Terhadap Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasannya
Kini Andrean bekerja menjadi buruh serabutan. Yunita juga mengaku hanya bisa membantu ekonomi keluarga sebagai buruh seterika pakaian. Yunita tidak mampu melakukan pekerjaan berat akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya sejak 2017.
“Suami sekarang kerja bangunan saja. Saya juga karena sejak 2017 kena gagal ginjal tidak bisa membantu banyak. Sedangkan saya juga harus berobat rutin cuci darah dua kali dalam sepekan. Beberapa obat juga harus ditebus mandiri,” imbuhnya.
Yunita mengatakan putrinya terpaksa bertahan dari penyakitnya tanpa obat selama enam bulan terakhir. Selain itu, kebutuhan nutrisi untuk Nadira juga kurang terpenuhi. Bahkan akibat tidak mampu membeli susu khusus untuk nutrisi yang dibutuhkan, kini bibir Nadira membiru. “Alhamdulillah, anak saya masih berjuang dan masih bisa bertahan meskipun belum mendapatkan obat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kades Pucangan, Kartasura, Sukoharjo, Budiyono, mengaku langsung melakukan intervensi begitu mengetahui permasalahan yang dialami keluarga Nadira, bocah yang menderita jantung bocor. Intervensi yang dilakukan antara lain memberikan sejumlah bantuan bahan pokok.
Selain itu Pemerintah Kelurahan juga membantu pengurusan administrasi agar BPJS Kesehatan untuk Nadira agar segera bisa dipakai untuk berobat. Menurutnya, berdasarkan hasil koordinasi, Pemdes Pucangan akan mendapatkan kepastian terkait status BPJS Kesehatan Nadira pada Kamis malam ini.
“Karena ada salah NIK dan nama. Saat didaftarkan itu belum punya nama bayinya jadi tidak bisa dipakai BPJS-nya. Sudah kami bantu urus dan kemungkinan nanti malam bisa dipakai. Kalau sudah bisa akan kami antar langsung ke RSUD agar bisa segera mendapatkan penanganan medis,” jelas dia.
Berita Terkait
-
Kampung Berseri Astra Sukses Angkat Potensi Sendang Tirto Wiguno Sukoharjo, Siap Menyegarkan Warga Sekitar
-
Mahasiswi Brawijaya Ciptakan Alat Deteksi Dini Penyakit Jantung, Juara Samsung Solve for Tomorrow 2024
-
Bahaya Berdiri Terlalu Lama, Bisa Picu Risiko Penyakit Jantung?
-
Cegah Penyakit Jantung Sejak Muda, Ini Pentingnya Cek Kolesterol Secara Berkala
-
Penyakit Jantung Ancam Generasi Muda, Ini Cara Menghindarinya
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Historical Walking Tour dalam Menyambut 101 Tahun Persis Solo
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Partai Golkar Solo Buka Suara Soal Isu Jokowi Bergabung: Kita Senang Hati
-
Mona Pangestu: Anak Muda Solo Pilih Investasi Emas Ketimbang Perhiasan Besar
-
Hari Apes Tak Ada di Kalender: Dua Jambret di Solo Babak-belur Usai Ketahuan Warga