Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 05 Oktober 2021 | 14:18 WIB
Tumpukan sampah di TPS liar tersebar di sejumlah wilayah di Klaten. [Espos/Ponco Suseno]

SuaraSurakarta.id - Tempat pembuangan sampah (TPS) liar telah marak bermunculan di Klaten selama pandemi Covid-19.

Ironisnya, keberadaan TPS liar yang menghasilkan sampah hingga 1 ton/hari tersebut dinilai akan menjadi bom waktu yang akan meledak di tengah masyarakat di waktu mendatang jika tak ditangani dengan baik.

Fakta tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Klaten, Himawan Pamungkas.

“Di tingkat desa bisa juga membikin peraturan desa (perdes). Soalnya, tanpa diberikan sanksi/denda, sulit mengatur agar tak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan,” katanya diwartakan Solopos.com--jaringan Suara.com, Selasa (5/10/2021).

Baca Juga: Wow! Investor Asal Korsel akan Bangun Pabrik Alat Kesehatan di Klaten

Dia memaparkan, volume sampah di Klaten setiap harinya mencapai kurang lebih delapan ton. Di luar TPS resmi, Di Klaten telah marak munculnya TPS liar yang tersrbar di 26 kecamatan.

Jika dikumpulkan, sampah di TPS liar yang berada di berbagai daerah itu mencapai lebih dari satu ton per hari.

“Munculnya TPS liar terkait dengan kurangnya kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ini perlu dukungan seluruh elemen masyarakat,” kata Himawan Pamungkas.

Load More