Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 03 Oktober 2021 | 13:40 WIB
Pekerja tengah menyelesaikan moitif batik cap di Kampung Batik Kauman Kota Solo. (suara.com/Ari Welianto)

Gunawan mengatakan, dulu memang banyak masyarakat yang membatik di dalam keraton. Orang-orang disini dulu itu, bapaknya ulama dan punya usaha batik, ibunya juga punya usaha. 

"Hampir semua masyarakat di Kampung Kauman itu dulunya keturunan abdi dalem yang membatik di dalam keraton. Kebanyakan turun temurun dari dulu yang membuka usaha batik," sambungnya. 

Kampung batik Kauman memiliki motif batik klasik yang didasarkan pada pakem keraton. Motif batik Kauman itu lebih merepresentasikan motif batik yang dipakai di keraton. 

Ada puluhan pengusaha dan perajin yang masih aktif bertahan hingga sekarang. Dulu jumlahnya cukup banyak, apalagi pada masa pandemi Covid-19 banyak yang tutup. 

Baca Juga: Lukman Sardi Diam-diam Berkecimpung di Dunia Kain Batik, Begini Ceritanya

"Sekarang yang aktif sekitar 50 an perajin batik. Tapi sekarang regenerasi ke anak-anak muda banyak oleh para perajin atau pengusaha batik di Kauman," ucap dia. 

Bagi masyarakat yang datang ke Kampung Batik Kauman bisa berinteraksi dengan perajin batik. Bahkan bisa melihat proses produksi batik secara langsung, masyarakat juga bisa belajar membatik.  

Kontributor : Ari Welianto

Load More