SuaraSurakarta.id - Kota Solo terkenal dengan batiknya. Kampung Batik Kauman merupakan salah satu kampung yang menjadi pusat batik tertua di Kota Solo.
Kampung Kauman penuh gang-gang sempit. Masih berdiri bangunan-bangunan tua dengan gaya arsitektur Jawa-Belanda, rumah Joglo, dan Limasan.
Keberadaan Kampung Kauman sudah ada seiring dengan berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta. Tepatnya pada masa Raja Paku Buwono (PB) III saat membangun Masjid Agung Surakarta yang berada di sisi sebelah barat Alun-alun Utara pada 1763-1788.
"Kampung Kauman ini mulai tumbuh saat PB III membangun Masjid Agung Keraton pada 1763-1788," ujar Sejarawan Solo, Heri Priyatmoko, Minggu (3/10/2021).
Menurutnya. Kampung Kauman merupakan salah satu kampung tertua di Kota Solo. Kampung Kauman pernah menjadi kejayaan bisnis batik dan penyiaran agama Islam di Kota Solo.
"Ini salah satu perkampungan tertua di Solo. Kampung Kauman banyak ditemui dalam peradaban di Jawa dan biasanya dekat dengan masjid, seperti di Yogyakarta," ungkap dia.
Pada masa Keraton Kasunanan Surakarta masih berjaya, raja dalam menjalankan tugasnya di bidang keagamaan dibantu oleh penghulu.
Dalam tugasnya, penghulu dibantu oleh ulama dan abdi dalem pamethakan (putih) atau para kaum. Mereka semua diberi tempat di sekitar Masjid Agung Keraton dan dikenal dengan Kauman.
"HIngga saat ini Kampung Kauman masih berdiri. Jadi dulu itu sebagai tempat tinggal para kaum yang bertugas di bidang keagamaan," sambungnya.
Baca Juga: Lukman Sardi Diam-diam Berkecimpung di Dunia Kain Batik, Begini Ceritanya
Heri menegaskan, jika di Kampung Batik Kauman ada beberapa kampung kecil yang memiliki kekhasan sendiri. Ada Kampung Modinan, yang merupakan tempat tinggal para modin.
Kampung Blodiran, yang merupakan kampung yang ditinggali para abdi dalem menjadi tukang bordir. Ada juga Kampung Gerden yang masyarakat bekerja sebagai penjahit.
Selanjutnya Kampung Kentiran yang ditempati oleh masyarakat yang bekerja sebagai pembuat samir. Samir ini biasanya berwarna merah dan kuning yang dipakai kalau ada kegiatan atau masuk ke dalam keraton.
Selain itu, dulu Kampung Batik Kauman merupakan pemukiman kaum abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta yang memperhatikan tradisi dengan cara membatik.
Karena dulu banyak abdi dalem yang membuat batik di dalam keraton tinggal di Kampung Kauman. Lama-lama mereka membuat atau membatik di rumah masing-masing.
"Kauman kan dekat dengan keraton, karena ulamanya keraton. Karena kedekatan itu akhirnya berlanjut ke usaha dalam hal ini batik," terang Ketua Kampung Wisata Batik Kauman, Gunawan Setiawan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Warga Solo Merapat! 4 Link DANA Kaget Jumat Berkah, Berpeluang Cuan Rp199 Ribu!
-
Apa Itu Lembaga Hukum Raja? Fondasi Baru PB XIV Jaga Stabilitas Keraton Solo
-
Putri Tertua PB XIII Tegaskan Bebadan Baru Tetap Tunduk Atas Dawuh PB XIV, Ini Tugas dan Fungsinya
-
Era Baru Keraton Solo: PB XIV Purboyo Reshuffle Kabinet, Siapa Saja Tokoh Pentingnya?
-
Link Saldo DANA Kaget Spesial Warga Solo! Klaim Rp149 Ribu dari 4 Link Kejutan Tengah Minggu!