SuaraSurakarta.id - Situs Gajah Putih atau Gajah Ndekem yang berada di Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali merupakan salah satu situs bersejarah.
Situs Gajah Putih yang berada satu lokasi dengan Museum Gempa 2006 ini merupakan peninggalan pada zaman Mataram Kuno.
"Di dalam Museum Gempa Bumi itu ada situs Gajah Putih. Itu peninggalan zaman Mataram Kuno, riwayatnya itu ada dua versi" terang
sesepuh Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Boyolali, Kardiyo, MInggu (26/9/2021).
Situs Gajah Putih tersebut memiliki asal usul lewat tulisan yang terdapat di sekitar situs.
Diceritakan, pada zaman Mataram Kuno di Kerajaan Prambanan sekitar abad IX-X terjadi persengketaan keluarga kerajaan. Karena persengketaan kerajaan semakin runcing, salah satu putra raja bernama Pangeran Eling-eling melarikan diri dari kerajaan.
Beliau membawa harta benda dan pusaka yang dinaikan ke seekor Gajah bernama "liman seto" yang berarti "gajah putih".
Dalam pelariannya, Pangeran Eling-Eling ditemani para pengikut setianya. Mereka seperti Adipati Kurnus Saputro (Adipati Plaosan) dan patih Kerajaan Prambanan bernama Potroyudho.
Tahu Pangeran Eling-Eling melarikan diri, maka saudara-saudaranya mengejar ke arah Kerajaan Pengging Sepuh. Menyadari hal itu, kemudian Patih Potroyudho menyabda gajah yang membawa harta benda menjadi batu.
Kemudian Pangeran Eling-Eling dan para pengikutnya melanjutkan pelariannya ke gunung Rogo Runting yang berada di sebelah utara Simowaleh.
Baca Juga: New Audi RS 4 Avant Tampil Lebih Sporty, Refleksikan Ciri Khas 25 Tahun Terakhir
Saat saudara-saudaranya sampai di Kerajaan Pengging Sepuh, Patih Protoyudho mengatakan bahwa gajah yang membawa harta benda sudah menjadi batu.
Sedangkan untuk harta-hartanya disimpan di bawah tanah yang pintu gerbangnya tertutup oleh batu gajah tersebut. Untuk mengambil harta tersebut harus memindahkan batu tersebut.
Sebenarnya itu merupakan tipu muslihat Patih Protoyudho. Harta yang disimpan disitu hanya sedikit, sedangkan harta yang banyak dibawa ke Gunung Roro Gunting.
"Saat terjadi huru hara di Kerajaan Prambanan, Pangerang Eling-Eling lari membawa harta benda yang dinaikan gajah. Ceritanya seperti itu," katanya.
Menurutnya, batu-batu arca di sekitar Museum Gempa dan situs Gajah Putih banyak. Kemungkinan kalau tanahnya digali akan banyak ditemukan reco-reco.
"Ini zaman sebelum Kerajaan Majapahit, jauh sebelum itu malah," ungkap dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Gagal Ganti Nama di KTP, Upaya Raja Keraton Solo PB XIV Terganjal Potensi Sengketa
-
10 Wisata Tawangmangu Karanganyar yang Cocok untuk Libur Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Dualisme Keraton Solo: Fadli Zon Undang Raja Kembar, Hangabehi Datang, Purboyo Pilih Urus Kuliah
-
Akhir Tahun di Solo: Berburu 5 Kuliner Malam Legendaris yang Tak Terlupakan
-
Satgas Pangan Polri 'Berjibaku' Menembus Tantangan Geografis demi Harga Beras Murah