Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 21 September 2021 | 17:00 WIB
Keluarga dan kerabat Mangkunegaran membawa peti jenazah almarhum Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/8/2021). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

Surojo mengatakan, dari pengalaman sejarah suksesi Mangkunegara II dengan Mangkunegara III itu bukan anak, tapi malah cucu.

Mangkunegara II merupakan cucu Mangkunegara I (Pangeran Sambernyawa). Mangkunegara III adalah cucu Mangkunegara II.

Bahkan Mangkunegara IV merupakan sepupu dari Mangkunegara III. Sementara Mangkunegara VI adalah adik Mangkunegara V.

"Jadi penerus Pura Mangkunegaran itu tidak harus anak. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya sudah pernah terjadi," ujarnya.

Baca Juga: Pengganti KGPAA Mangkunegara IX, Cucu Bung Karno Atau Bhre Cakrahutomo?

Surojo menegaskan, jika pertimbangan suksesi Mangkunegara bukan serta merta tidak harus anak. Tapi dicarikan seorang pemangku adat yang kredibel.

"Yang dilihat bukan karena anak dari Mangkunegara sebelumnya. Tapi kapabilitas dalam memimpin Pura Mangkunegaran," ungkap dia.

Menurutnya, keluarga trah besar Mangkunegaran harus benar-benar memikirkan dan menimbang-nimbang mana yang cocok memimpin Pura Mangkunegaran.

Lanjut dia, kalau memang anak dari permaisuri dinilai baik dan kredibel memimpin Pura Mangkunegaran tidak masalah.

Mungkin ada anak Mangkunegara dari istri lain, setelah ditimbang dan punya kapabilitas baik tidak masalah juga.

Baca Juga: Soal Siapa yang Naik Tahta, Keluarga Raja Mangkunegaran Masih Enggan Bicara

Namun, ada juga alternatif yang lebih baik dari keduanya, baik itu cucu dari Mangkunegara sebelumnya bisa jadi pertimbangan.

Load More