Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Senin, 16 Agustus 2021 | 21:01 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat takziah ke Pura Mangkunegaran, Sabtu (14/8/2021). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Takhta kepemimpinan Pura Mangkunegaran Solo belum ditentukan setelah sang penguasa, KGPAA Mangkunagoro IX, mangkat atau meninggal dunia.

Ada dua kandidat kuat yang bakal mewarisi takhta Raja Mangkunegaran tersebut, yakni GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara dan GPH Bhre Cakrahutomo Wirasudjiwo.

Keduanya adalah putra mendiang KGPAA Mangkunagoro IX. Meski demikian, sosok Bhre agaknya masih belum terlalu dikenal seperti Paundra. Selain itu belum terlalu banyak informasi tentang Bhre di dunia maya.

Anggota Komisi VI DPR RI bersama GKP Mangkunegara IX dan GPH Bhre Cakarahutomo Wira Sudjiwo. [Dok Mangkunegaran]

Padahal, Bhre Cakrahutomo merupakan putra tunggal sang Prameswari Mangkunagoro IX, Prisca Marina. Dia memiliki seroang kakak perempuan bernma GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo.

Baca Juga: Prosesi Pemakaman Raja Mangkunegaran Dilakukan Secara Sakral dan Sesuai Aturan Adat

Pria kelahiran 29 Maret 2997 itu tercatat sebagai lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Dikutip dari situs puromangkunegaran.com, Senin (16/8/2021), Bhre memiliki sejumlah prestasi membanggakan.

Dia sempat tergabung dalam Tim Mooting Vis FH UI berhasil mendapatkan gelar champion pada sesi final Pre-Moot Willem C. Vis International Commercial Arbitration Moot yang ke-10 di Praha, Republik Ceko pada 11 Maret 2018.

“Beliau sudah lulus dari FH UI, sekarang diberi tanggung jawab dalam renovasi Mangkunegaran. Tentu beliau harus mempelajari sejarah-sejarah tentang bangunan Mangkunegaran,” kata Ketua Himpunan Kerabat Mangkunegaran (HKMN) Satyotomo dikutip dari Solopos.com, Senin (16/8/2021).

Keluarga Raja Mangkunegaran. [Dok Mangkunegaran]

Bhre Cakrahutomo sempat mendapat tugas dari ayahnya untuk bertanggungjawab dalam proyek renovasi Pura Mangkunegaran.

Dia juga sudah mulai tampil dalam berbagai acara di Pura Mangkunegaran sejak tahun lalu. Salah satunya menjadi cucuk lampah atau orang yang berada di barisan terdepan saat kirab pusaka malam 1 Suro.

Baca Juga: Pemakaman Raja Mangkunegaran Dilakukan Secara Tertutup

Saat ditanya tentang suksesi kepemimpinan di Pura Mangkunegaran, Bhre tidak memberikan banyak komentar. Pria berusia 24 tahun itu masih berfokus dengan pemakaman ayahnya.

“Saya juga kurang paham untuk itu, ya tentunya belum ada pembahasan, karena kita beberapa hari sebelum ini dan beberapa waktu setelah ini, fokus kami tetap di Romo, dan tentu kami hanya fokus yang terbaik untuk Romo,” imbuhnya.

Load More