Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 19 Agustus 2021 | 21:09 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Lutfi. [ANTARA/HO-Humas Polda Jateng]

SuaraSurakarta.id - Pemerintah terus gencar melakukan vaksinasi Covid-19. Ditambah antusias masyarakat akan vaksin sangatlah tinggi. 

Di Jawa Tengah sendiri vaksinasi baru sekitar 18 persen penduduk. Hal itu karena pasokan dari pemerintah pusat masih kurang terpenuhi untuk warga jateng. 

Menyadur dari Solopos.com, Polda Jawa Tengah (Jateng) akan memulai program pemberian vaksin Covid-19 untuk buruh di Soloraya mulai Sabtu (21/8/2021) mendatang. Para buruh di Soloraya akan memperoleh vaksin Moderna.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, saat dijumpai wartawan di sela-sela memimpin rapat di Mako II Polresta Solo, Kamis (19/8/2021), mengatakan 4.600 buruh Soloraya akan divaksin serentak dalam sehari.

Baca Juga: Ulama, Kiai, hingga Guru Ngaji Efektif Menangkal Kelompok Anti Vaksin di Bondowoso

Polda Jateng telah menyiapkan beberapa lokasi vaksin yang mudah diakses para buruh. “Pelaksanaan terus menerus untuk wilayah aglomerasi, apa pun sektor buruhnya. Termasuk sektor lain juga kami lakukan. Ini se-Jawa Tengah, tapi Soloraya buruh kami prioritaskan,” paparnya.

Ilustrasi vaksinasi. [Solopos.com]

Ia menambahkan ketersediaan vaksin Covid-19 untuk buruh kawasan Soloraya dipastikan aman. Terkait target vaksinasi 100 persen, kepolisian menggandeng TNI, Pemprov, dan Pemda.

“Vaksinnya berapa akan kami eksekusi di lapangan. Terakhir Polri menerima 8.490 vial untuk tahap dua,” paparnya.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Jateng Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti mengatakan sudah sepekan vaksin Moderna diberikan kepada masyarakat dan dipastikan aman. Namun, penerima vaksin Moderna harus benar-benar sehat.

Ilustrasi vaksinasi. [Istimewa]

“Jadi kami periksa tensi, nadi, suhu, dan keadaan umum psikis masyarakat yang akan divaksin. Kalau kelihatan yang lemas ya tidak diberi,” jelasnya terkait rencana pemberian vaksin Covid-19 untuk buruh Soloraya.

Baca Juga: Wagub DKI Sebut 40 Persen Warga yang Vaksinasi di Jakarta KTP Non-DKI

Ia menambahkan jika ada efek lemas, demam, pegal, dan mual itu hal yang normal. Kondisi itu merupakan penyesuaian badan terhadap vaksin.

“Belum makan juga tidak kami kasih. Sasaran vaksin 18 tahun hingga 60 tahun. Vaksin ini bagus dan tidak ada masalah,” imbuhnya.

Load More