Scroll untuk membaca artikel
Siswanto
Kamis, 19 Agustus 2021 | 14:41 WIB
Pekerja seni [Bloktuban]

SuaraSurakarta.id - Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tuban Sulistiyadi meminta maaf tidak bisa memenuhi tuntutan seniman Tuban  yang unjuk rasa hari ini. Salah satu tuntutan seniman meminta pemerintah daerah mengijinkan mereka kembali beraktivitas, meskipun pandemi Covid-19 belum dapat ditangani. 

"Karena PPKM ini diremot dari pusat, maka daerah sifatnya hanya bisa mengikuti. Kami minta maaf bahwa seni hiburan belum bisa pentas seperti yang diharapkan seniman," kata Didit di depan kantor Pemerintah Kabupaten Tuban dalam laporan Bloktuban, Kamis (19/8/2021).

Aturan PPKM, kata Didit, tidak hanya membatasi aktivitas seniman di ruang publik, tetapi juga seluruh sektor, termasuk obyek wisata.

Sebagaimana arahan dari pemerintah pusat, seni hiburan diizinkan dibuka di beberapa tempat, seperti Surabaya Raya, Semarang, dan Bogor. Sedangkan Kabupaten Tuban belum mendapatkan izin.

Baca Juga: Seniman Tuban: Kami Butuh Makan, Kami Tidak Punya Penghasilan

"Kalaupun bisa tampil hanya dibatasi empat apai enam seniman. Itupun di luar gedung bukan di indoor," kata dia.

Salah satu seniman dari Perkumpulan Pelestari Seni Tuban, Ki Ronggo Jaya Kusumo, meminta pemerintah menyediakan wadah dan waktu bagi seniman untuk kembali pentas. Bila malam hari dilarang, siang hari pun tidak apa-apa dan akan mengikuti aturan.

"Bojonegoro bisa melonggarkan, tapi Tuban kenapa tidak bisa," kata dia.

Ki Ronggo meminta pemerintah memperhatikan nasib seniman yang selama ini tidak memiliki pendapatan, sementara kebutuhan keluarga tidak bisa ditahan-tahan.

"Untuk bertahan hidup kami para seniman hanya bisa menjual perhiasan dan barang berharga lainnya. Bahkan anak-anak ada yang sudah putus sekolah," kata dia.

Baca Juga: Dukungan ARTJOG bagi Seniman Muda di Tengah Pandemi Lewat Young Artist Award

Load More