SuaraSurakarta.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Solo tidak sepenuhnya dipatuhi masyarakat.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surakarta mencatat terdapat sekitar 1.200 pelanggaran selama kebijakan PPKM level 4 diterapkan.
"Mayoritas wedangan, pelanggaran operasional, makan di tempat. Sekitar 90 persen di antaranya makan di tempat secara berkerumun," kata Kepala Satpol PP Kota Surakarta Arif Darmawan dikutip dari ANTARA di Solo, Rabu (18/8/2021).
Ia mengatakan dalam sepekan terakhir terjadi kenaikan yang cukup signifikan jumlah pelanggaran oleh pelaku usaha maupun masyarakat.
"Sebelum jadi 1.200 tersebut hanya ada 900 pelanggaran. Terkait ini mungkin masyarakat jenuh, merasa ketika mereka sudah divaksin sudah merasa kebal. Ketika makan di tempat boleh, disambi 'ngomong-ngomong' sekalian," katanya.
Menurut dia, yang banyak terjadi di lapangan adalah pelaku usaha menutup tempat usahanya sesuai dengan aturan, yakni maksimum 20.00 WIB, namun setelah itu mereka kembali buka.
"Jadi mereka sudah tahu jam-jam patroli petugas, ketika sudah waktunya tutup mereka ikut tutup. Namun setelah itu mereka buka lagi," katanya.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kejadian tersebut tidak lagi terjadi, dikatakannya, Tim Cipta Kondisi akan memecah menjadi tim-tim kecil.
"Jadi kami memperbanyak waktu operasi karena sebetulnya mereka sudah mulai melihat rutinitas ini. Ke depan kalau masih ada kerumunan besar maka kami akan melakukan 'swab' di tempat," katanya.
Baca Juga: 7 Daftar Bantuan Pandemi COVID-19 yang Telah dan Siap Cair
Terkait hal tersebut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam upaya menurunkan kasus COVID-19 di Solo.
"Kalau tidak dilakukan ya tidak segera turun level kita. Akan terus pengetatan, tidak segera kami longgarkan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Wali Kota Solo Berencana Terapkan WFA ASN, Ini Respon Wamendagri
-
Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Palsu Jokowi Diprediksi Berakhir Deadclok?
-
Nekat Pesta Miras di Siang Bolong, Tiga Pria Ini Dikukut Polisi di Kawasan Manahan
-
Rencana WFH Dikritik Legislatif, Wali Kota Solo Beri Respon Menohok
-
DPRD Solo Kritik Rencana Wali Kota Terapkan WFH usai Dana ke Daerah Dipangkas