SuaraSurakarta.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai politik terkuat di tanah air. Sosok Puan Maharani tentu saja dikenal kader dan masyarakat. Sebab ia adalah putri dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Apalagi kini Puan Maharani menjabat sebagai ketua DPR RI dan Ketua DPP PDIP. Tentu saja sosoknya pasti sangat terkenal.
Namun, belakangan muncul baliho Puan Maharni yang memenuhi jalan-jalan protokol di seluruh daerah. Ada apa dengan baliho Puan Maharani?
Menyadur dari Hops.id, Politikus PDIP, Kapitra Ampera mengungkapkan alasan pihaknya memasang baliho sosok Ketua DPR RI Puan Maharani yang belakangan justru jadi bulan-bulanan meme warganet di media sosial.
Dia menegaskan bahwa pemasangan baliho Puan Maharani sebenarnya merupakan inisiatif dari para kader partai di berbagai daerah.
Kapitra juga mengklaim bahwa sebenarnya putri kesayangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu sudah terkenal meski tanpa adanya pemasangan baliho yang memajang wajahnya tersebut.
“Itu inisiatif dari kader, dari bawah, bottom up kan ibu Puan juga sudah dikenal kok di seluruh Indonesia ini. Jadi sebenarnya enggak perlu pakai baliho juga dikenal,” ujar Kapitra Ampera dalam acara Catatan Demokrasi, dari saluran Youtube tvOneNews, dikutip Rabu, (12/8/2021).
Pihaknya juga memaparkan, pemasangan baliho tersebut sebenarnya merupakan inisiatif dari para kader PDIP, oleh sebabnya penggunaan bahasa yang dipakai tampak sangat harmonis.
“Tapi (pemasangan ini) inisiatif, bahasa-bahasa di baliho itu kan bahasa-bahasa yang sangat harmonis,” katanya.
Baca Juga: Jadi Buronan Interpol, Boyamin: KPK Kalau Serius, Tangkap Harun Masiku Hari Ini
Kendati baliho jadi kerja dan inisiatif para kader di berbagai daerah, dia pun tak bisa memungkiri bahwa pemasangan baliho biasanya dilakukan setelah mendapat persetujuan dari para elite partai.
Hanya saja, kata Kapitra Ampera, inisiatif pemasangan baliho tidak dibuat untuk melanggar konstitusi partai, sehingga tidak perlu dipermasalahkan berlarut-larut.
Dia menambahkan, pihak yang mempermasalahkan soal baliho Puan belakangan ini memiliki kedangkalan dalam berpikir lantaran menilainya dengan kacamata yang subjektif.
“Ini namanya inisiatif, dan inisiatif yang dibuat itu bukan melanggar konstitusi partai. Jadi enggak ada yang salah, yang salah itu adalah orang yang menilainya dengan kacamata subjektif, dengan kedangkalan berpikir,” tegasnya.
Kapitra Ampera pun membahas soal kritikan publik terhadap baliho Puan yang dipasang ketika pandemi Covid-19 melanda.
Menurut dia, dengan adanya virus Covid-19 yang ada di tanah air, bukan berarti bisa merampas hak politik seseorang. Sehingga baginya sah-sah saja apabila Puan memasang baliho di masa pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?