Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 12 Agustus 2021 | 09:04 WIB
Billboard yang memajang wajah Puan Maharani di Jalan Raya Tegal-Purwokerto, depan Pasar Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Rabu (4/8/2021). ‎[Suara.com/F Firdaus]

“Sekarang begini, apakah dengan ada pandemi itu, semua hak-hak politik manusia dirampas? Pandemi itu sudah diatasi oleh eksekutif, dan legislatif kerja mengawasi eksekutif, bagaimana pandemi ini diatasi,” katanya.

“Tapi ada hak-hak personal yang melekat ya, yang juga tidak boleh dirampas,” ucapnya.

Salah satu baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang terpasang di Jalan Kapten Mulyadi Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

Kapitra Ampera lantas menekankan, pemasangan baliho sendiri sebenarnya malah membuka lapangan kerja baru di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini.

Sehingga, pemasangan baliho Puan Maharani dianggap bisa memberikan manfaat kepada orang lain.

Baca Juga: Jadi Buronan Interpol, Boyamin: KPK Kalau Serius, Tangkap Harun Masiku Hari Ini

“Kedua, kalau baliho itu dibuat, itu kan ada lapangan kerja baru dalam masa PPKM ini ya, itu UKM kan hidup jadinya. Jadi ada cross-job namanya ya, sehingga semua itu punya kemanfaatan,” tutur Kapitra Ampera.

Dia pun menyayangkan sejumlah pihak yang melihat pemasangan baliho Puan hanya dalam aspek kedangkalan politik, saja sehingga semua itu dianggap sebagai permasalahan.

“Cuma karena kita melihat dalam aspek banality of political, kedangkalan berpolitik, semua itu dianggap suatu permasalahan yang dipertentangkan menjadi suatu konflik dan polemik.” imbuhnya.

Baliho Puan jadi meme di medsos

Sebagaimana diketahui Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani bertebaran di mana-mana, mulai dari Ibu Kota, Jakarta, hingga di berbagai daerah.

Baca Juga: Gus Miftah Sentil Baliho Politisi: Politisinya Happy, Rakyatnya Makin Susah

Banyaknya baliho yang memajang wajah putri Megawati Sukarnoputri ini ramai diperbincangkan netizen di dunia maya. Mereka bahkan membuat meme-nya dan membagikannya di berbagai platform media sosial.

Baliho-baliho Puan sendiri menampilkan Puan dalam berbagai versi.

Pengamat Ekonomi Rizal Ramli menyindir bendera atau spanduk Puan Maharani sudah sampai ke Bulan. [Twitter]

Di antaranya Puan yang mengenakan kebaya dengan tulisan “Kepakan Sayap Kebhinekaan”. Ada juga Puan yang beradat Jambi, mengajak masyarakat untuk “Jaga Iman, Jaga Imun, Insya Allah Aman, Amin”.

Tak ketinggalan Puan dengan seragam PDI Perjuangan yang menegaskan posisinya sebagai Ketua DPP PDIP.

Sementara sebagian warganet mengungkapkan kejengkelannya atas baliho Puan yang dianggap terlalu banyak. Padahal masa kampanye pemilihan presiden dan anggota parlemen masih lama, 2024.

“Itu mba puan sadar ga ya kalo masang” baliho dimana” malah bikin jengkel,” cuit akun @kngrhn di Twitter.

Load More