“Sekarang begini, apakah dengan ada pandemi itu, semua hak-hak politik manusia dirampas? Pandemi itu sudah diatasi oleh eksekutif, dan legislatif kerja mengawasi eksekutif, bagaimana pandemi ini diatasi,” katanya.
“Tapi ada hak-hak personal yang melekat ya, yang juga tidak boleh dirampas,” ucapnya.
Kapitra Ampera lantas menekankan, pemasangan baliho sendiri sebenarnya malah membuka lapangan kerja baru di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat ini.
Sehingga, pemasangan baliho Puan Maharani dianggap bisa memberikan manfaat kepada orang lain.
“Kedua, kalau baliho itu dibuat, itu kan ada lapangan kerja baru dalam masa PPKM ini ya, itu UKM kan hidup jadinya. Jadi ada cross-job namanya ya, sehingga semua itu punya kemanfaatan,” tutur Kapitra Ampera.
Dia pun menyayangkan sejumlah pihak yang melihat pemasangan baliho Puan hanya dalam aspek kedangkalan politik, saja sehingga semua itu dianggap sebagai permasalahan.
“Cuma karena kita melihat dalam aspek banality of political, kedangkalan berpolitik, semua itu dianggap suatu permasalahan yang dipertentangkan menjadi suatu konflik dan polemik.” imbuhnya.
Baliho Puan jadi meme di medsos
Sebagaimana diketahui Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani bertebaran di mana-mana, mulai dari Ibu Kota, Jakarta, hingga di berbagai daerah.
Baca Juga: Jadi Buronan Interpol, Boyamin: KPK Kalau Serius, Tangkap Harun Masiku Hari Ini
Banyaknya baliho yang memajang wajah putri Megawati Sukarnoputri ini ramai diperbincangkan netizen di dunia maya. Mereka bahkan membuat meme-nya dan membagikannya di berbagai platform media sosial.
Baliho-baliho Puan sendiri menampilkan Puan dalam berbagai versi.
Di antaranya Puan yang mengenakan kebaya dengan tulisan “Kepakan Sayap Kebhinekaan”. Ada juga Puan yang beradat Jambi, mengajak masyarakat untuk “Jaga Iman, Jaga Imun, Insya Allah Aman, Amin”.
Tak ketinggalan Puan dengan seragam PDI Perjuangan yang menegaskan posisinya sebagai Ketua DPP PDIP.
Sementara sebagian warganet mengungkapkan kejengkelannya atas baliho Puan yang dianggap terlalu banyak. Padahal masa kampanye pemilihan presiden dan anggota parlemen masih lama, 2024.
“Itu mba puan sadar ga ya kalo masang” baliho dimana” malah bikin jengkel,” cuit akun @kngrhn di Twitter.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Polsek Grogol Gelar Rekonstruksi Kasus Kekerasan Bersama Berujung Kematian
-
Geger di Keraton Solo! Gusti Moeng Marah Besar Tak Bisa Masuk Museum, Pintu Digembok Kubu PB XIV
-
Momen Adem PB XIV Hangabehi Salaman dengan Kakaknya, GKR Timoer: Dia Tetap Adik Saya
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?