SuaraSurakarta.id - Puluhan warga di Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo harus putar balik pulang dan tidak jadi mengambil bansos bantuan beras bagi yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Karena salah satu syarat pengambilan bantuan beras dari pemerintah tersebut harus diswab antigen terlebih dahulu.
Sehingga banyak masyarakat yang pulang dan merelakan bantuan beras sebesar 10 kilogram.
Masyarakat pun banyak yang kecewa dengan syarat harus diswab terlebih dahulu. Padahal bantuan tersebut sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Sekalinya dapat bantuan beras kudu swab dulu. Auto balik lagi," ujar salah satu warga Desa Tempel Kecamatan Gatak saat ditemui yang tidak mau disebut namanya, Selasa (10/8/2021).
Warga lain, Juni Indah mengaku takut kalau harus diswab dan pilih pulang saja.
"Takut diswab. Masak ngambil bantuan harus diswab dulu," kata dia.
Ia pun sempat tanya ke warga yang mengambil bantuan beras. Katanya cuma diswab terus disuruh ambil beras.
"Untuk hasil kapan dan gimana tidak dikasih tahu info apa-apa," ungkap dia.
Baca Juga: PPKM Resmi Diperpanjang Lagi, Ini Aturan Penutupan Jalan di Kota Solo
Warga lain Tuti Rochayah mengatakan harusnya tidak usah di swab. Karena tidak semua warga itu mau di swab, ada juga warga yang takut.
"Kasihan kalau warga yang tidak mau diswab. Kan bantuannya hangus, padahal ini sangat dibutuhkan dan untuk beberapa hari," sambungnya.
Diakuinya, sebenarnya memang takut diswab tapi yakin kalau hasilnya negatif.
"Padahal saat pengambilan bantuan sosial tunai (BST) tidak swab langsung mengambil. Tapi ini kenapa ada," imbuh dia.
Sementara itu Camat Gatak, Sumi Rahayu mengatakan jika itu salah satu program testing dari pemerintah.
Karena kalau mau mengundang warga langsung pasti pada tidak mau dan tidak bisa memenuhi target. Akhirnya dibarengkan dengan program pemberian bantuan kepada masyarakat di desa-desa atau pasar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Wali Kota Solo Berencana Terapkan WFA ASN, Ini Respon Wamendagri
-
Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Palsu Jokowi Diprediksi Berakhir Deadclok?
-
Nekat Pesta Miras di Siang Bolong, Tiga Pria Ini Dikukut Polisi di Kawasan Manahan
-
Rencana WFH Dikritik Legislatif, Wali Kota Solo Beri Respon Menohok
-
DPRD Solo Kritik Rencana Wali Kota Terapkan WFH usai Dana ke Daerah Dipangkas