Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 04 Agustus 2021 | 09:24 WIB
‎Pelukis kaleng Khong Ghuan, Bernardus Prasodjo [Antara]

SuaraSurakarta.id - Nama Bernardus Prasodjo tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat, terutama seniman lukis di Tanah Air.

Ya, sosok asal Solo itu merupakan pelukis kaleng Biskuit Khong Guan. Jika membicarakan biskuit itu, tak bisa dilepaskan lukisan kaleng yang menggambarkan sosok ibu dengan dua orang anaknya yang sedang menikmati kue dan biskuit.

Tak pelak, hilangnya sosok ayah di lukisan itu terus menjadi perbincangan masyarakat setiap tahunnya, terutama dalam momen Hari Raya Idul Fitri.

Bernardus menjelaskan bahwa ia tidak tahu persis alasan ketidakadaan sosok ayah dalam lukisan itu, meski demikian ia memiliki sebuah teori.

Baca Juga: Ini Alasan Tak Ada Sosok Ayah di Lukisan Biskuit Khong Guan

“Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ. Karena yang belanja ibunya kok,” ujar Bernardus.

Selain itu, Bernadus menjelaskan bagaimana perjalanan lukisan tersebut. Awalnya, ia membuat sketch dengan gambar yang sesuai pesanan.

Biskuit Khong Guan. [dok[

“Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis,” terangnya.

Sewaktu ia mendapatkan pesanan untuk gambar itu dari sebuah perusahaan separasi film. Ia mendapatkan contoh gambar dari sebuah majalah. Bernardus mengikuti arahan yang diberikan pihak pemesanan gambar.

Menurut Bernardus, gambar yang yang sampai saat ini menghiasi kaleng tersebut tidak banyak berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.

Baca Juga: Alasan Tak Ada Sosok Ayah di Kaleng Khong Guan | Pejuang LDR Auto Menangis

“Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser kemari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja,” tuturnya.

Diketahui, Bernardus menggambar lukisan biskuit Khong Guan pada tahun 1970-an. Ia menggarap lukisan Khong Guan pada saat usianya masih 24 tahun.

Bernardus sempat mengajar graphic design, typography, dan reproduksi warna digital di LPKT. Selain itu, Bernadus sempat kuliah selama dua tahun di ITB.

Sumber: Hops.id

Load More