SuaraSurakarta.id - Sikap gotong royong membantu sesama dalam pandemi Covid-19 di Indonesia dilakukan berbagai pihak. Salah satunya karyawan perusahaan di Sragen, PT Putra Dadi Sejahtera (PDS) Group
Tak tanggung-tanggung, sekitar 60 karyawan di sana merelakan gaji mereka dipotong 10% untuk membantu warga terpapar Covid-19 dan terdampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Rabu (28/7/2021), hasil potong gaji tersebut dikelola perusahaan dan digunakan untuk bantuan sosial.
Owner PT PDS Group Sragen, Budiono Rahmadi, menjelaskan, gaji para karyawan itu bervariasi, mulai setara upah minimum kabupaten (UMK), ada yang sampai Rp2,5 juta dan Rp3 juta per bulan. Ia mengatakan pemotongan gaji itu sebesar 10% untuk Juli ini.
Baca Juga: Mati Suri karena Digusur, Cerita Indekos jadi Ruang Kelas Bagi Anak-anak Miskin di Grogol
“Dana hasil potong gaji itu dikelola untuk bantuan sosial bagi warga yang isolasi mandiri di rumah-rumah dan warga terdampak PPKM darurat. Ini inisiatif warga dan bisa mendorong para aparatur sipil negara [ASN] untuk mau potong gaji,” ujarnya.
Budiono mengatakan penyaluran bantuan dari pemotongan gaji karyawan perusahaan di Sragen itu nanti dilakukan karyawan sendiri atau mereka yang tergabung dalam sukarelawan Mari Beri Solusi atau Mari Bantu Sesama (MBS). Budiono yang juga Ketua MBS itu mengajak warga lainnya bergabung menjadi sukarelawan MBS.
Budiono mengatakan PDS membentuk sukarelawan MBS itu bertujuan untuk ikut berkontribusi dalam penanganan Covid-19 di Sragen. Menurutnya, MBS tidak hanya memberi bantuan kepada para warga yang isolasi mandiri di rumah-rumah.
Mereka juga mendoakan dan memotivasi warga yang isolasi mandiri di rumah supaya bersemangat. Saat membantu memberi santunan, katanya, MBS mengajak warga yang isolasi mandiri di rumah untuk menyanyikan lagu-lagu perjuangan, seperti Halo-Halo Bandung, Maju Tak Gentar, dan seterusnya.
“Kami juga mengedukasi warga bahwa Covid-19 itu bisa disembuhkan dan bagaimana Covid-19 itu menular. Sehingga bisa dilakukan pencegahan. Kuncinya jangan panik tetapi harus tenang dan semangat terus,” katanya.
Baca Juga: Virus Corona Varian Delta Plus: Fakta, Asal-usul, Gejala Varian AY.1 Delta Plus
Berita Terkait
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
Pilihan
-
Liga Inggris: Kalahkan Ipswich Town, Arsenal Selamatkan MU dari Degradasi
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
Terkini
-
Soal Ijazah Jokowi, Tim Hukum Merah Putih: Tuduhan Roy Suryo Penuhi Unsur Pidana
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita