SuaraSurakarta.id - Pandemi Covid-19 memberikan duka mendalam bagi seorang bocah 8 tahun asal Kabupaten Sukoharjo. Ia mendadak menjadi yatim piatu usai kedua orang tuanya menyerah melawan virus Corona.
Ia adalah Azhar Al Ghifari Putra Setyawan. Rumahnya berada di Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia menjadi yatim piatu karena ayah dan ibunya meninggal terpapar Covid-19, ia pun kerap meminta diantar ke makam kedua orang tuanya.
Di makam ayah dan ibunya, Ghifari sapaan akrab bocah ini kerap menangis. Ghifari bahkan melontarkan kata-kata rindu terhadap kedua orang tuanya.
“Tiap saat minta diantar ke makam ibu bapaknya. Nanti di sana menangis. Saya yang melihat jadi ikut sedih,” ungkap Bude Ghifari, Eni Sulistiyowati, dilansir dari Solopos.com, Selasa (27/7/2021).
Ditinggal kedua tua
Ghifari ditinggal pergi kedua orangtuanya selama-lamanya setelah mereka berjuang melawan virus corona. Sang ibu, Haryati, 37, meninggal lebih dulu pada 21 Juli 2021 saat mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit rujukan Covid-19 di RSUD dr Moewardi Solo.
Haryati menghembuskan napas setelah tiga hari dirawat dengan saturasi oksigen dibawah 50. Kemudian pada Jumat (23/7/2021), ayah Ghifari, Deni Budi Setyawan, 43, mengalami sakit dengan gejala sama, yaitu demam, batuk dan sesak napas. Namun sayangnya, Deni tak bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit karena tidak tersedianya oksigen.
“Waktu itu saya membawa ayahnya Ghifari ke PKU Sukoharjo. Di sana tidak ada tabung oksigen, padahal saturasinya sudah 71. Akhirnya kita bawa pulang ke rumah,” kisah Eni.
Eni bersama keluarga lain lantas mencarikan tabung oksigen dari satu agen ke agen lainnya. Bahkan pencarian oksigen dilakukan sampai di Kota Solo dan akhirnya mendapatkannya.
Baca Juga: Bapak dan Ibu Meninggal karena Covid-19, Ghifari Kini Yatim Piatu
“Hanya dapat tabungnya saja. Lalu kita nyari selang tabung oksigen. Begitu dapat dan mau dipasang, adik saya [bapak Ghifari] meninggal dunia,” tuturnya.
Sering Melamun
Di hari yang sama, kakek Ghifari, Sutrisno, 70, juga meninggal dunia di rumah sakit PKU Muhammadiyah Sukoharjo. Kakek bocah tersebut meninggal dunia setelah berjuang melawan virus corona.
Eni pun tak menyangka bakal kehilangan tiga anggota keluarganya sekaligus dalam hitungan hari. Ghifari pun baru mengetahui jika kedua orang tuanya telah tiada beberapa hari setelah kepergian mereka. Sejak kepergian orang tuanya ini, Eni menuturkan jika Ghifari kerap melamun.
“Kami kasih hiburan main game di HP atau belikan jajanan,” katanya.
Untuk sementara ini, Ghifari tinggal bersama sang nenek dan paman. Nenek dan pamannya memang selama ini tinggal bersama dalam satu lingkungan rumah. Pihak keluarga juga gotong royong membantu memenuhi kebutuhan untuk Ghifari.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Aksi Koalisi Driver Online Solo Raya Tuntut Pergantian Pimpinan Grab Solo, Ini Penyebabnya
-
ULAS dan Posyandu Plus di Solo Kini Bisa Diakses Lewat Aplikasi GoPay
-
KNPI Nilai MBG Jadi Momentum Strategis Tekan Stunting dan Bangun Budaya Sehat
-
Revitalisasi Benteng Keraton Kartasura: Batu Bata Khusus, Dikerjakan dengan Teknik Gosok