Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Minggu, 25 Juli 2021 | 14:18 WIB
Muhammad Najih Maimoen alias Gus Najih. [Dok]

SuaraSurakarta.id - Putra ulama kharismatik almarhum Maimun Zubair, Muhammad Najih Maimoen alias Gus Najih membuat pernyataan mengejutkan berkaitan dengan penolakan vaksinasi massal Covid-19.

Melalui, channel youtube Media Dakwah Hikmah TV belum lama ini, dia tak tanggung-tanggung menyebut vaksinasi menjadi penyebab kematian massal hingga pembantaian.

Unggahan video tersebut pun langsung beredar luas dan viral di media sosial.

"Mau dibantai kita, tidak lewat perang tapi lewat vaksin," ujar Gus Najih dilansir Suarajawatengah.id, Minggu (25/7/2021).

Baca Juga: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah di 13 Daerah Aceh

Dia memaparkan, vaksinasi Covid-19 sebagai upaya pembunuhan massal agar WNA asal China bisa menguasai Indonesia.

"Banyak dari pekerja-pekerja dari China datang tanpa di swab, tanpa dikarantina. Bahkan orang China sendiri tidak mau divaksin Sinovac ya. Tapi kita malah disuruh vaksin sinovac ini," kata Gus Najih.

Gus Najih pun sama sekali tak percaya para presiden hingga menterinya sudah divaksin. Ia menduga mereka memakai vaksin bohongan, hal itu supaya masyarakat percaya untuk divaksin.

Lebih lanjut, Gus Najih membongkar adanya program vaksin seolah-olah Indonesia tengah dijajah oleh China. Ia mengkhawatirkan akan terjadi kematian massal yang menimpa masyarakat Indonesia.

"Tadi sudah ada video, (Pemerintah) Indonesia mendukung pembantaian massal. Ini berarti Indonesia memang sedang dijajah China. Negara itu pengen menguasai Indonesia. Menggantikan orang pribumi dengan mereka," paparnya.

Baca Juga: Semen Tonasa Turunkan Tim Medis Dukung Vaksinasi Massal Polres Pangkep

Video itu banyak menuai pro dan kontra baik dari tokoh, politisi hingga masyarakat. Bahkan saat ini sudah ada yang melaporkan Gus Najih ke polisian. 

Load More