SuaraSurakarta.id - Daging kurban di Sukoharjo ditemukan cacing di dalam jeroan hewan yang sudah disembelih. Akankah bisa dikonsumsi?
Dilansir dari Solopos.com, pada perayaan Idul Adha ini Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo menyebar petugas pemeriksa daging kurban (post mortem) ke sejumlah tempat penyembelihan hewan kurban pada perayaan Iduladha, Selasa (20/7/2021).
Hasilnya petugas di Sukoharjo menemukan cacing hati di jeroan hewan kurban yang disembelih di sejumlah lokasi.
Petugas yang mengetahui temuan tersebut meminta kepada mesyarakat agar menguburkan agar tak menimbulkan penyakit.
Plt. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno mengatakan menyebar puluhan petugas ke masjid-masjid dan tempat penyembelihan hewan di Kabupaten Sukoharjo.
Petugas tersebut disebar di 12 kecamatan. Dari hasil pemeriksaan petugas menemukan cacing hati pada hewan kurban di beberapa lokasi penyembelihan di wilayah Sukoharjo.
“Cacing hati yang ditemukan di hewan kurban baik sapi dan kambing langsung dikubur. Ini supaya tidak menyebar penyakitnya,” kata Bagas kepada Solopos.com.
Menurutnya, jeroan yang telah terinfeksi cacing hati akan berdampak buruk pada kesehatan jika dimakan. Karenanya tidak boleh diberikan kepada masyarakat.
Prosesnya hati yang mengandung cacing hati dipisahkan dan dibuang dengan cara dikubur.
Baca Juga: Awas! Terlalu Banyak Makan Daging Kurban Bisa Kena Kanker, Ini Penjelasannya
Dia pun meminta kepada masyarakat agar lebih hati-hati saat memasak hewan kurban, terutama organ hati.
Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukannya, masih ditemukan pada organ hati hewan kurban penyakit cacing hati. Selain itu paru paru hewan kurban yang berpenyakit pneumonia.
“Sebaiknya apabila sudah jelas ditemukan cacing, jangan dikonsumsi. Dibuang atau ditimbun. Karena meski dimasak dengan suhu tinggi tetap tidak mati,” katanya.
Apalagi, lanjut dia masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui keberadaan cacing hati di organ hewan kurban. Efek mengonsumsi cacing hati, awalnya tidak terasa apa-apa.
Namun, lambat laun bisa membuat orang tersebut pusing dan mual-mual. Biasanya cacing hati ini berasal dari pakan rumput yang tertempel cacing dan dimakan oleh sapi ataupun kambing.
Kondisi ini baru dapat diketahui ketika hewan kurban yang terinfekai cacing hati dipotong, sebab tidak bisa terlihat secara kasat mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Warga Solo Merapat! 4 Link DANA Kaget Jumat Berkah, Berpeluang Cuan Rp199 Ribu!
-
Apa Itu Lembaga Hukum Raja? Fondasi Baru PB XIV Jaga Stabilitas Keraton Solo
-
Putri Tertua PB XIII Tegaskan Bebadan Baru Tetap Tunduk Atas Dawuh PB XIV, Ini Tugas dan Fungsinya
-
Era Baru Keraton Solo: PB XIV Purboyo Reshuffle Kabinet, Siapa Saja Tokoh Pentingnya?
-
Link Saldo DANA Kaget Spesial Warga Solo! Klaim Rp149 Ribu dari 4 Link Kejutan Tengah Minggu!