Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Senin, 19 Juli 2021 | 10:13 WIB
Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Suara.com/Ari Purnomo)

SuaraSurakarta.id - Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo memberikan sentilan menohok berkaitan rencana pemerintah pusat dan Presiden Joko Widodo (Jokowi)  memperpanjang PPKM Darurat hingga akhir Juli.

Sosok yang akrab disapa Rudy itu mengkhawatirkan ledakan pengangguran jika PPKM Darurat diperpanjang.

"Potensi pengangguran lebih banyak, yang isoman tidak ada pemasukan suruh nambah gizi pakai apa? PKL itu yang paling merasakan dampaknya betul, apalagi malam,” ujar Rudy, dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Senin (19/7/2021).

Tak hanya soal pengangguran, pria yang juga disapa Pak Brengos itu mengkhawatirkan masyarakat yang melakukan isolasi mandiri (isoman) juga kurang diperhatikan selama PPKM Darurat.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Pemerintah Sampaikan Evaluasi PPKM Darurat

Rudy mengatakan pemerintah harus punya target mengurangi penambahan jumlah kasus Covid-19 jika menetapkan perpanjangan PPKM Darurat. Selain itu pemerintah harus menjamin rakyat tidak kelaparan.

DIa menambahkan penerapan PPKM Darurat juga perlu dievaluasi. Banyak rakyat yang terkena dampak dari kebijakan tersebut. Terlebih, dengan adanya jam operasional para pedagang yang hanya sampai pukul 20.00 WIB.

“Dulu prokes tidak dilakukan lapaknya ditutup, pedagangnya memakai masker tapi pembeli tidak memakai masker lapak ditutup. Sanksi tegas, rakyat akan tertib,” ujarnya.

Masih terkait rencana perpanjangan PPKM darurat, Rudy juga mengingatkan konsekuensi dari peraturan menutup mal, toko, dan tempat-tempat usaha.

Konsekuensi itu yakni pemerintah mencukupi setidaknya kebutuhan logistik para penjaga toko dan tempat usaha yang ditutup.

Baca Juga: Ketua DPR Minta Komunikasi Publik tentang PPKM Darurat Dijalankan secara Serius

“PPKM Darurat ini tidak hanya berdampak, kalau mau lockdown logistik disiapkan. Harapan saya pemerintah kumpulkan pengusaha untuk membantu masyarakat. Kalau hanya bergantung APBD saja tidak kuat,” ujarnya.

Load More