SuaraSurakarta.id - Sosok dr Lois Owien ditangkap jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya di Apartemen Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu (11/7) sore.
Kasusnya diambil alih Bareskrim Polri hingga resmi menetapkan dr Lois sebagai tersangka. dr Lois kemudian ditahan di Rutan Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Ketua Asosiasi Dosen Hukum Kesehatan, Dokter M. Nassar heran dengan pernyataan dan omongan dari perempuan yang mengaku sebagai dokter Lois.
Ujarannya soal Covid-19 itu tidak ada, tak perlu lah pakai masker sampai untuk apa tes PCR ini, menurutnya, sungguh menunjukkan dokter Lois itu memang tidak beres dan perlu memeriksakan diri ke psikater.
Baca Juga: Keras! Fahri Hamzah Tolak Penangkapan dr Lois: Tak Mendidik Rakyat!
Ujaran dokter Lois jelas tidak sesuai dengan norma dalam dunia kedokteran. Makanya wajahlah banyak dokter yang emosi dan marah dengan apa yang disampaikan dokter Lois.
“Pernyataan dia itu menunjukkan ada sesuatu yang tak beres, bukan cuma soal keilmuan dan pemikiran sangat mendasar, bagaimana dia mau atur IDI sesuka hati, ini tak masuk akal. Saya anjurkan keluarga dan kerabatnya bawa dia ke pemeriksaan psikiatri. Jangan-jangan memang ada gangguan kejiwaan, sebab ini tidak beres,” jelas dokter M. Nassar dilansir Hops.id--jaringan Suara.com, Selasa (13/7/2021).
Dokter Nassar mengatakan banyak dokter yang sangat marah dengan apa yang disampaikan dokter Lois lho. Untuk itu, menurut dokter Nassar, dokter Lois pantas diganjar dan dijerat dengan tiga pasal berlapis.
“Dari hukum kesehatan, jelas ada tiga pasal yang bisa. Pertama pasal 77 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,” jelas dokter Nassar.
Pasal 77 undang-undang tersebut yakni “Setiap orang yang dengan sengaja menghambat kemudahan akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun atau paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) atau denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah)”.
Baca Juga: Duh! Dokter Lois Pernah Doakan Nagita Slavina Menjanda Seusai Raffi Ahmad Divaksin
Selanjutnya pasal kedua yang bisa dikenakan ke dokter Lois adalah Pasal 14 Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
Ketentuan pasal 14 berisi ancaman pada siapa yang menghalangi penanggulangan wabah.
Ayat 1 “Barang siapa dengan sengaja menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 1 (satu) tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)”
Ayat 2 “Barang siapa karena kealpaannya mengakibatkan terhalangnya pelaksanaan penanggulangan wabah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini, diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)”
Selanjutnya, dokter M. Nassar mengatakan dokter Lois pantas pula dijerat dengan pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Pasal 93 “Setiap orang yang tidak mematuhi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) dan/atau menghalang-halangi penyelenggaraan Kekarantinaan Kesehatan sehingga menyebabkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)”
Berita Terkait
-
Dokter Lois Owien Meninggal Dunia Karena Kanker, Ini 5 Makanan yang Dapat Memicunya
-
Dokter Lois Owien Meninggal, Kenali Lagi Gejala Kanker Serviks Sejak Dini
-
Siapa Dokter Lois Owien? Dokter yang Tak Percaya Covid-19 Dikabarkan Meninggal Dunia
-
Meninggal Dunia, Ini Profil Dokter Lois Owien yang Sempat Tak Percaya Covid-19
-
Dokter Lois Owien Dikabarkan Meninggal Dunia karena Sakit di Kaltara
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Samsung Galaxy A35 5G RAM Berapa?
-
Ojo Ditiru Lur! Asyik Nongkrong Sambil Pesta Miras di Nusukan, Empat Pemuda Diamankan Tim Sparta
-
Aliansi Mahasiswa Desak Pilkada Solo Berlangsung Damai: Jangan Obok-obok Kota Kami!
-
BPBD Klaten Minta Masyarakat Waspada Usai Terjangan Angin Kencang
-
Respati-Astrid dan Kisah Filosofi Jawa 27 November: 'Nomer 2 untuk Pitulungan'