Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 09 Juli 2021 | 15:20 WIB
Ilustrasi Tabung oksigen, Gibran menyebut Kota Solo dipantau langsung oleh Menves Luhut dan Kemenkes. (Antara)

SuaraSurakarta.id - Rumah Sakit di Kota Solo sempat dikabarkan krisis oksigen. Padahal kasus Covid-19 di kota bengawan lagi tinggi-tingginya. 

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka berupaya memastikan Solo tidak kehabisan stok oksigen untuk penanganan pasien COVID-19.

"Ini sudah dikirim dari Kendal, jadi sudah aman," kata Gibran dilansir dari ANTARA di Solo, Jumat (9/7/2021).

Ia mengatakan oksigen tersebut langsung dipasok ke sejumlah rumah sakit yang ketersediaan oksigennya mulai menipis.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Tembus 100 Ribu, Wagub DKI: Masih Banyak Pelanggaran PPKM

"Silahkan dicek di RS dr Oen, Ngipang, Hermina, masih aman semuanya. Ini yang agak pendek di Rumah Sakit Bung Karno, ini baru diusahakan," katanya.

Mengenai antisipasi jangka panjang, ia sudah meminta Sekretaris Daerah Kota Surakarta yang juga Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surakarta Ahyani untuk membuat depo oksigen di Solo Technopark (STP).

"Antisipasinya cuma itu, karena kebutuhan Solo ini besar dan BOR (tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit) juga tinggi," katanya.

Pihaknya mencatat untuk kebutuhan oksigen di Kota Solo sendiri setiap harinya mencapai 59 ton. Mengingat tingginya kebutuhan tersebut, ia memastikan Solo agar jangan sampai kehabisan stok oksigen.

"Itu selalu habis (59 ton/hari), namun kami amankan terus. Setiap hari dipantau terus sama pusat, sama Pak Luhut, sama Kemenkes juga," katanya.

Baca Juga: Sebulan Capai 300 Ton, Menko PMK Sebut Kebutuhan Oksigen di Lampung Naik 3 Kali Lipat

Dikatakannya untuk pasokan oksigen sendiri tidak hanya didatangkan dari Samator namun juga ada produsen lain.

Load More