Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 07 Juli 2021 | 01:20 WIB
Jagad media sosial (medsos) sempat digegerkan dengan isu mondar-mandirnya mobil ambulans yang tidak membawa pasien, Selasa (6/7/2021). [instagram @ick_infocegatankaranganyar]

SuaraSurakarta.id - Jagad media sosial (medsos) sempat digegerkan dengan isu mondar-mandirnya mobil ambulans yang tidak membawa pasien, Selasa (6/7/2021).

Hal itu diketahui dari unggahan video di akun instagram @ick_infocegatankaranganyar, Selasa (06/07/2021). Meski demikian, unggahan itu akhirnya dihapus karena narasi serta kondisi yang terjadi tidak sesuai.

Lokasi kejadian itu awalnya berada di daerah Sukoharjo. Namun dari informasi yang didapat Suarasurakarta.id, lokasi sebenarnya di Kabupaten Grobogan.

Dalam video singkat itu memperlihatkan seorang warga yang merekam tiga mobil ambulans menabrak mobil pribadi.

Baca Juga: Heboh Peti Jenazah Terjatuh dari Ambulans di Gresik, Begini Kronologisnya

"Ambulans rak ono penumpange do ugal-ugalan, ono tiga ambulans tapi sing siji lungo. (Ambulans tidak ada penumpangnya pada ugal-ugalan, ada tiga ambulans tapi yang satu udah pergi). Iki korbane neng daerah Ngemplak gang telu," ujar pria yang terekam dalam suara video tersebut.

Selain itu, dalam keterangan tertulis video tersebut juga membeberkan sejumlah keterangan. Setelah diintrogasi oleh warga, supir ambulans ini mengaku diperintahkan untuk mondar-mandir meski tidak membawa pasien.

Heboh! Keciduk Warga, 3 Mobil Ambulans Mondar-mandir di Sukoharjo Isinya Zonk. [instagram @ick_infocegatankaranganyar

"3 ambulans di Ngemplak Sukoharjo ugal2an nabrak mobil masyarakat, setelah diintrograsi warga, ngaku disuruh jalan mutar2. Kasihan kena batunya, ternyata emang udah banyak buktinya," kata keterangan tertulis di dalam video tersebut.

"Ambulans itu sengaja muter2 kosong, untuk menakuti atau membuat warga panik dan percaya kalo banyak korban berjatuhan akibat covet," lanjutnya.

Meski demikian, Bidang Jaringan dan kerja sama Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Reynal Falah saat berbincang dengan Suarasurakarta.id membeberkan fakta sesungguhnya.

Baca Juga: Antisipasi Gelombang Corona, Alih Fungsi Kendaraan sampai Modifikasi Semua Ada

"Jadi ambulans setelah mengantar jenazah ke daerah Kradenan, Purwodadi, harus segera kembali ke RSUD Kudus karena sudah ditunggu untuk menguburkan lagi. Jadi posisinya benar-benar darurat," ungkap Reynal.

Dia memaparkan, mengingat kondisi darurat dan harus segera kembali ke Kota Kretek, ambulans lantas kembali melaju dengan menghidupkan sirine, sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, ambulans beriringan dengan beberapa kendaraan di depannya, termasuk sebuah truk.

Namun saat tiba di lokasi kejadian, tepatnya di ruas Kudus-Purwodadi, Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, dia menyebut truk yang hendak menyeberang.

"Saat itu mobil melaju di belakang truk tiba-tiba belok kanan. Karena kaget dan sopir sudah berusaha mengerem namun tidak sampai akhirnya menabrak mobil Innova. Kejadian itu sudah diselesaikan antara ambulans dengan mobil Innova," paparnya.

Mengenai informasi jika ambulans dalam kondisi kosong tanpa pasien maupun jenazah Covid-19, Reynal tak menampik.

"Kalau dikatakan ambulans itu kosong dan tidak ada jenazahnya memang benar. Karena sudah dimakamkan dan hendak kembali ke Kudus lagi. Namun dari narasi yang tersebar tidak sesuai dengan fakta yang ada, mulai lokasi, serta kondisi ambulans yang mondar-mandir," tambah dia.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada semua masyarakat untuk bersama-sama memberikan informasi positif berkaitan dengan pandemi Covid-19.

"Dalam masa seperti ini, kita punya tujuan yang sama. Yakni mengedukasi masyarakat dan harapannya tentu Covid-19 ini segera berakhir," pungkasnya.

Catatan Redaksi:

Judul artikel mengalami perubahan dari sebelumnya "Heboh! Keciduk Warga, 3 Mobil Ambulans Mondar-mandir di Sukoharjo Isinya Zonk' menjadi "Fakta dan Kronologi Dibalik Viralnya Ambulans Tanpa Pasien: Berjibaku Melawan Waktu " dengan ada penambahan klarifikasi. Atas kesalahpahaman ini kami sampaikan permohonan maaf.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More