Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 02 Juli 2021 | 07:58 WIB
Bus Vaksinasi di Kota Solo. Kota Solo akan memaksimalkan penerapan PPKM Mikro Darurat untuk menyelesaikan vaksinasi kepada seluruh masyarakat. [Dok. Pemprov Jateng]

SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota Solo terus mengebut vaksinasi Covid-19 sebanyak 70% dari total penduduk usia 18 tahun ke atas.

DKK Kota Solo menargetkan kekebalan komunitas terhadap Covid-19 bisa tercapai pada Agustus 2021.

Selama masa PPKM Mikro Darurat pada 3-20 Juli, 17 puskesmas, satu klinik Bhayangkari, dan 17 rumah sakit (RS) di Kota Solo akan menggenjot vaksinasi.

“Semua faskes main, 3.500 per hari. Percepatan ini tambah 1.000 per hari jadi 4.500 per hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, dilansir dari Solopos.com Kamis (1/7/2021).

Baca Juga: Antisipasi Dampak PPKM Darurat, Kemensos Segera Salurkan BST

Saat ini, satu fasyankes melayani 100-an orang per hari. Capaian vaksinasi Covid-19 Solo hingga pekan ini sudah 50% dari target seluruhnya atau sekitar 200.000 warga.

Target DKK Solo, Agustus mendatang kekebalan komunitas terhadap Covid-19 bisa tercapai meski ia tak bisa menjanjikan.

“Makanya saya selalu ngomong, tunjukkan kinerja baik. Kalau kinerja baik Kementerian Kesehatan juga suplainya lancar,” beber Ning, sapaan akrabnya.

Kendala Stok Oksigen

Sampai saat ini, Ning mengatakan vaksin Covid-19 untuk warga Solo masih dari Sinovac. Pada sisi lain, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) mencapai 92% dari total 1.053 yang tersedia.

Baca Juga: Wagub Jatim: PPKM Darurat Momentum Mengurangi Kasus COVID-19, Bukan Melandaikan

Selain tempat tidur yang terbatas, suplai oksigen di RS juga mulai terkendala. Hal itu tentu menjadi perhatian untuk menangani pasien Covid-19. 

“Oksigen agak bermasalah. Kami koordinasi terus. Memang lambat. Makanya saya minta masukan RS terkait oksigen. RS mengeluh oksigen [habis]. Sebagian besar mengeluh oksigen. Tinggal untuk besok [Jumat, 2/7/2021], rata-rata,” jelasnya.

Kepala DKK Solo itu menyebut kendala stok oksigen untuk pasien Covid-19 yang menipis ada pada pasokan dari perusahaan. 

“Pasokannya terlambat. Masing-masing RS order sendiri. Semua cuma laporan saja,” katanya.

Ning menyebut peningkatan kapasitas BOR dan lonjakan kasus menjadi dasar pelaksanaan PPKM Darurat. PPKM Darurat menjadi perlu dan penting serta mutlak dilakukan.

“Kami masuk ke level 4, tentu ada indikator masing-masing,” ucapnya.

Load More