SuaraSurakarta.id - Sejumlah rumah sakit di Kota Solo mulai membuka rekrutmen relawan Covid-19. Rekrutmen ini tidak lepas karena melonjaknya kasus Covid-19, kondisi itu membuat keterisian bed occupancy rate (BOR) rumah sakit penuh.
Informasi yang diterima, rumah sakit membuka rekrutmen relawan Covid-19 seperti RSUD Bung Karno, RS Jiwa Daerah atau RSUP Surakarta.
"Kita memang sedang membuka rekrutmen relawan. Kebutuhan relawan ini untuk penanganan Covid-19," terang Direktur RSUD Bung Karno Solo, Wahyu Indianto saat dikonfirmasi, Selasa (29/6/2021).
Rencananya untuk RSUD Bung Karno akan merekrut sekitar 100 relawan sesuai bidangnya. Sebenarnya Januari lalu sudah merekrut 100an relawan dan ini tambah relawan lagi, status mereka tidak tetap.
"Relawan yang kita rekrut itu sesuai bidangnya, seperti perawat atau bagian lab. Tapi sekarang yang paling dibutuhkan itu adalah perawat," ungkap dia.
Sekarang untuk BOR di RS Bung Karno baik ICU dan isolasi bagi pasien Covid-19 sudah penuh. Bahkan menambah satu lantai lagi di lantai enam untuk pasien Covid-19, satu lantai itu bisa menampung 40-50 pasien.
"Jadi bangsal untuk Covid-19 di lantai empat dan enam. ICU juga ditambah dari dua ruang menjadi enam ruang ICU," katanya.
Semantara itu Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan akan mempersiapkan nakes dan relawan Covid-19.
"Tenang saja sudah kita siapkan," imbuh dia.
Baca Juga: Piala Wali Kota Solo Ditunda Karena Covid-19 Melonjak, Bagaimana Liga 1 dan 2?
Gibran mengakui jika BOR dan ruangan bagi Covid-19 di Solo memang tinggi. Karena pasien yang ada dirawat itu bukan hanya warga Solo tapi luar Solo.
"BOR kita tinggi, karena kita juga merawat pasien dari luar kota, se Jawa Tengah ke Solo. Kita belum menuju ke zona merah," ujar Gibran.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Solo, Siti Wahyuningsih mengatakan bed di Solo itu sekarang 983 bed. Padahal pada punyak Februari jumlahnya bed hanya 880 bed, jadi posisi saat ini sudah melebihi posisi Februari lalu.
"Kemungkinan sekarang sudah tembus 1.000 bed. Ini lampunya bukan kuning lagi tapi merah," ujarnya.
Ning menegaskan, jika rumah sakit menambah kapasitas lagi bukan hal yang mudah. Ini terkait tenaga kesehatan dan alatnya, alurnya kan harus jalan, evakuasi juga harus diatur.
"Nambah berapa pun tempat tidur tidak akan selesai, karena pasien datang terus. Hulunya harus kita kendalikan saat ini, ini yang harus menjadi perhatian dan segera dilakukan," papar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Drama Keraton Surakarta Memanas Lagi, Aksi Bongkar Gembok Pintu Keraton Coreng Kunjungan Pemerintah
-
Usai Temui Jokowi, Ratusan Relawan Semut Ireng Langsung Gabung ke PSI?
-
Kubu PB XIV Purboyo Ganti Semua Pintu Gembok di Keraton Solo, Pekerja Revitalisasi Diminta Keluar
-
Program Makan Bergizi Gratis Jadi Ladang Cuan Baru Emak-emak Lumajang
-
Penjelasan Resmi Rosalia Indah Terkait Video Viral Pengemudi: Sanksi Tegas Telah Ditetapkan