SuaraSurakarta.id - Tingkah laku Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka selalu menjadi perhatian. Baru-baru ini putra sulung Presiden Joko Widodo itu menunjukkna gestur cukup unik saat menghadapi polemik di masyarakat yakni menginapkan mobil dinas.
Dilansir dari Solopos.com ada dua kali Gibran menginapkan mobil dinasnya. Pertama, saat ada polemik soal kasus pungutan liar (pungli) di Kelurahan Gajahan, Pasar Kliwon, beberapa waktu lalu. Gibran menginapkan mobil dinasnya di halaman kantor kelurahan tersebut.
Kemudian saat terjadi kasus perusakan makam di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon. Gibran kedua kalinya menginapkan mobil dinasnya selama beberapa hari di Lapangan Kenteng.
Gestur Gibran menginapkan mobil dinas di dua lokasi Kota Solo itu unik karena jarang dilakukan kepala daerah lain. Saat ditanya apa maksud dan tujuannya melakukan hal itu, Gibran menjawab diplomatis.
Menurutnya, tindakan menginapkan mobil dinas di Lapangan Kenteng merupakan kode khusus. “Orang Solo kok ndadak takon ki piye. Orang Solo ki penuh kode dan filosofi. Artekno dhewe, artekno dhewe,” ujarnya penuh teka-teki.
Menghargai Nilai-Nilai Budaya
Penjelasan itu Gibran sampaikan saat berbincang dengan wartawan seusai menghadiri pertemuan kepala daerah se-Soloraya di Makorem 074/Warastratama, Kamis (24/6/2021) lalu. Hingga hari itu Gibran masih meninggalkan mobil Toyota Innova di Lapangan Kenteng.
Untuk kegiatan sehari-hari selama mobil dinas diinapkan, Wali Kota Solo Gibran memakai mobil sedan Toyota Camry berpelat Nomor AD 7007 ZA warna hitam. Gibran baru terlihat memakai kembali mobil Toyota Innova-nya pada Sabtu (26/6/2021) saat memantau vaksinasi di Balai Kota Solo.
Sebagai generasi milenial, Gibran Rakabuming Raka, ternyata cukup menghargai nilai-nilai budaya Jawa. Dalam memimpin Kota Bengawan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak hanya mengedepankan aspek logika atau nalar.
Baca Juga: Piala Wali Kota Solo Ditunda, Sriwijaya FC: Kita Tunggu Dulu!
Gibran ternyata juga menerapkan pendekatan kejawen, utamanya dari warga Solo. Setidaknya hal itulah yang terlihat dari pendekatan yang dia lakukan dalam menghadapi dua polemik di Pasar Kliwon.
Kasus Gajahan Dan Makam Mojo
Terbongkarnya praktik pungli kepada pemilik toko oleh petugas Linmas Kelurahan Gajahan yang menyeret Lurah setempat sempat memancing protes dari warga. Warga tak setuju Lurah Gajahan Suparno dicopot dari jabatannya gara-gara kasus itu.
Mereka melakukan aksi dengan memasang spanduk dukungan bagi Suparno di depan kantor kelurahan. Para pemuda itu juga berfoto dengan bertelanjang dada dengan posisi membelakangi kamera.
Foto-foto tersebut lantas beredar luas melalui media sosial. Sore harinya, Wali Kota Solo Gibran menaruh mobil dinas Toyota Innova di kantor kelurahan tersebut.
Gibran melakukan hal serupa baru-baru ini dengan menginapkan mobil yang sama di Lapangan Kenteng, Kelurahan Mojo. Hal itu terjadi setelah insiden perusakan belasan makam di TPU Cemoro Kembar, Mojo
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
7 Tempat Wisata di Sragen yang Cocok Dikunjungi Saat Libur Akhir Tahun 2025
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang