SuaraSurakarta.id - Institut Seni Indonesia atau ISI Solo memberlakukan pembatasan kampus pada 25 Juni 2021 hingga 8 Juli 2021. Hal itu dilakukan setelah satu karyawan di ISI meninggal dunia karena terpapar Covid-19.
Sebelumnya hal serupa juga terjadi di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, sekarang giliran ISI Solo memberlakukan pembatasan civitas academica.
Dilansir dari Solopos.com, Pranata Humas ISI Solo, Mulyadi, mengonfirmasi kabar tersebut. Menurutnya, ada 15 mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) dan seorang anggota staf di Fakultas Seni dan pertunjukan yang positif Covid-19.
Bahkan seorang anggota staf Pascasarjana, Retno Wulandari, meninggal dunia, Rabu (23/6/2021).
Baca Juga: Pecah Rekor! 17 Pasien Covid-19 di Wonogiri Meninggal Dalam Sehari
“Iya, kampus memberlakukan pembatasan aktivitas di lingkungan kampus sejak 25 Juni 2021 sampai 8 Juli 2021. Karena ada warga kampus yang kena kasus Covid-19. Yaitu 15 mahasiswa FSRD dan 1 [anggota] staf di Fakultas Seni dan Pertunjukan yang positif Covid-19, serta Wulan [Retno Wulandari] seorang [anggota] staf Pascasarjana meninggal dunia dan dikabarkan meninggal dunia akibat Covid-19,” ujarnya.
Ia menambahkan informasi, Wulan meninggal dunia di rumah sakit di Ngawi, Jawa Timur. Sementara itu, pembatasan aktivitas dalam rangka pengendalian persebaran Covid-19 tersebut telah diumumkan melalui Surat Edaran Nomor 12/IT6.1/HK/2021 tertanggal 24 Juni 2021 dan ditandatangani Rektor ISI, Guntur.
Di antara bunyi butir SE tersebut adalah membatasi kegiatan fisik di lingkungan ISI Solo dengan melakukan belajar dari rumah (BDR) selama 14 hari mulai 25 Juni sampai 8 Juli dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai situasi dan kondisi.
Selama BDR, kegiatan ke luar daerah dibatasi dan seluruh pegawai wajib melaksanakan pola hidup bersih dan sehat serta menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Harus Berjalan 1 Kilometer, Ini Kisah Perjuangan Tim Satgas Pemakaman Covid-19 di Wonogiri
Berita Terkait
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Mulai Naik, Ini Perbandingan Update Virus Corona Asia Tenggara
-
Kasus COVID-19 di Indonesia Naik Signifikan, Sehari Bertambah 200 Pasien Baru
-
Cek Fakta: Kemenkes Wajibkan Pakai Masker Lagi Karena Kasus Covid-19 Melonjak, Benarkah?
-
Kasus Covid-19 Terus Naik, PB IDI Sebut Vaksinasi Bukan Segalanya
-
Covid-19 Naik Lagi, Ini Rekomendasi 4 Alat Tes Antigen Mandiri di Rumah
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
Terkini
-
Ahmad Luthfi-Taj Yasin Disebut Kalah di Survei, Jokowi: Siapa yang Bilang?
-
Kapok Kecolongan Lagi, PDIP Solo Bentuk Satgas Anti Suap Jelang Pilkada 2024
-
Puluhan Ribu Masyarakat Tumplek blek Hadiri Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Solo
-
Jokowi Tak Dampingi Ahmad Lutfhi-Taj Yasin Kampanye Akbar di Solo, Tapi Bakal Datang ke Grobogan
-
Kemeriahaan Sederet Artis Dampingi Ahmad Lutfhi-Taj Yasin Kampanye dan Blusukan di Solo