Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Rabu, 23 Juni 2021 | 11:51 WIB
Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bersama warga melakukan pembenahan sebuah ornamen nisan di Makam Cemoro Kembar, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (23/6/2021). [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Pascapengrusakan 12 kuburan di Makam Cemoro Kembar, Kampung/Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, aparat dan elemen masyarakat Kota Solo gotong-royong bersih bersih dan pembenahan ornamen makam yang dirusak, Rabu (23/6/2021).

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan, kegiatan ini adalah bentuk budaya dan tradisi Wong Solo, yakni saling gotong-rotong yang tidak memandang suku, ras, serta agama.

"Jadi pasca kejadian, dari pihak khutab dimediasi oleh kelurahan setempat, bersepakat melakukan perbaikan beberapa nisan yang dilakukan pengrusakan oleh murid-murid," ungkap Ade Safri kepada awak media.

Dalam kegiatan ini, Ade menjelaskan pembenahan makam melibatkan dari elemen masyarakat yang berada di Solo seperti Banser, dan organisasi kemasyarakatan lain serta TNI-Polri.

Baca Juga: Gibran Tinggalkan Mobil Dinas di Makam Cemoro Kembar, Gara-gara Kasus Perusakan?

"Mereka bergotong-royong, bersatu untuk sama-sama memberikan rasa kepedulian untuk saling menjaga kebersamaan persaudaraan," ujarnya.

"Inilah salah satu bukti, tradisi Wong Solo, yang saling menjaga kerukunan bahwa kita sepakat semua, meskipun tidak sedarah, namun kita semua saudara setanah air dan bangsa," tambah perwira polisi berpangkat melati tiga itu.

Selain itu, Kapolresta Solo juga berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali. 

Sementara ketika disinggung mengenai beberapa pelaku, Ade Safri menegaskan akan terus melakukan upaya hukum tetap jalan.

"Jadi saat ini tim dari Satreskrim Polresta Surakarta terus melakukan penyidikan dalam kasus ini," paparnya.

Baca Juga: Menteri Agama Sungkem ke Gibran: Saya Ini Kan Pembantu

"Kita terus hadirkan keterangan dari saksi saksi dalam pemeriksaan secara intens. Baik dari saksi yang melihat pengrusakan, saksi korban dan termasuk dari pengasuh Kuttab tersebut", ungkap dia.

Selain itu, dalam kasus ini jajaran kepolisian juga akan menggandeng Balai Pemasyarakatan (Bapas) Surakarta termasuk psikolog untuk memberikan pendampingan terhadap anak-anak yang diduga melakukan pengrusakan.

"Penyelidikan kasus ini masih terus berjalan," pungkasnya.

Kontributor : Budi Kusumo

Load More