Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Kamis, 10 Juni 2021 | 15:20 WIB
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12 Muhammad Jusuf Kalla saat ditemui di kediamannya kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/4/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSurakarta.id - Mantan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ternyata pernah dimarahi Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

Dilansir dari Terkini.id, Jusuf Kalla mengaku marah besar ke Habib Rizieq Shihab pada 2019 silam.

Cerita JK terkait Habib Rizieq tersebut ia sampaikan lewat video yang tayang di kanal Youtube BeritaSatu. 

Dalam tayangan video itu, JK mengungkapkan alasan mengapa dirinya kala itu marah besar ke Rizieq Shihab.

Baca Juga: Tak Terima Dituntut 6 Tahun Bui, Rizieq Bawa-bawa Nama Djoko Tjandra hingga Jaksa Pinangki

Saat itu, JK tengah mencalonkan diri sebagai calon presiden bersama Wiranto yang menjadi calon wakil presidennya.

Rizieq pun, menurut JK, datang ke kediaman tokoh nasional asal Sulawesi Selatan tersebut dan mengatakan bahwa dia siap mendukung dan memberi suaranya kepada Jusuf Kalla namun dengan satu permintaan.

“Dia (Habib Rizieq) bilang, ‘Saya akan mendukung bapak asal ada pernyataan siap menjalankan syariat Islam’,” ujar JK.

Mendengar permintaan Habib Rizieq Shihab tersebut, Jusuf Kalla pun sontak tersinggung dan marah besar.

Pasalnya, ia tak habis pikir dengan ucapan mantan pimpinan FPI itu lantaran menurutnya tak ada yang melarang syariat Islam di Indonesia.

Baca Juga: Sebut Tuntutan Jaksa Sadis, Rizieq: Ini Dendam Politik Oligarki Terhadap Saya

“Saya bilang saya tersinggung dengan perkataan habib. Saya tanya, syariat Islam apa yang tidak bisa dijalankan di Indonesia?,” tegasnya.

JK kemudian menjelaskan kepada Rizieq bahwa sejak lahir dirinya telah melaksanakan syariat Islam, seperti halnya Rizieq.

“Melaksanakan syariat Islam, tidak ada yang melarang,” kata Jusuf Kalla.

Selain itu, JK juga mengatakan kepada Habib Rizieq bahwa dirinya merasa tersinggung jika ada pihak yang berupaya memasukkan aturan yang ada di kitab suci ke dalam undang-undang atau peraturan daerah lantaran hal itu dinilainya merendahkan kitab suci.

“(Habib Rizieq) Diam dan karena itu kami tidak sepaham, sehingga jalan sendiri-sendiri. Silakan mendukung siapa, saya tidak ada urusan,” ujarnya.

Load More