Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Sabtu, 05 Juni 2021 | 17:11 WIB
Hari Rahardjo, pemilik usaha minuman beras kencur di kawasan Keraton Solo. [Suara.com/Budi Kusumo]

SuaraSurakarta.id - Berbagai macam minuman kesehatan di era modern saat ini memiliki banyak variasi, baik yang berbentuk sanchet hingga kaleng.

Nah di Solo, terdapat minuman kesehatan tradisional yang saat ini masih bertahan di era modern, yakni minuman beras kencur Keraton Solo.

Minuman kesehatan berbahan dasar herbal tersebut sampai saat ini masih tetap eksis dikonsumsi kalangan bangsawan hingga kaum milenial.

"Beras kencur ini buatan saya ini memang resep sudah turun temurun mas. Dari pakdhe sampai saya yang berjualan," ungkap Hari Rahardjo, pemilik usaha beras kencur di kawasan Keraton Solo saat berbincang dengan SuaraSurakarta.id, Sabtu (5/6/2021).

Baca Juga: Pemberangkatan Haji 2021 Batal, Ribuan Calhaj dari Solo dan Sukoharjo Gigit Jari

Hari mengaku, beras kencur dari peninggalan resep pakdhenya tersebut memang sudah dikenal pada era tahun 1980-an. 

Saat itu, kata Hari, model kemasanya menggunakan botol kaca. Namun, setelah era sekarang dirinya menambah model baru dengan menggunakan botol plastik mini.

"Biar menambah kesan istimewa, dan langsung bisa diminum. Tapi kalau kemasan yang dulu (botol kaca-red) masih ditambah campuran lagi dengan air putih," paparnya.

Kerabat Keraton

Meski di era sekarang sudah banyak bermacam minuman kesehatan, namun Hari mengaku masih banyak warganya yang membeli beras kencur miliknya.

Baca Juga: Ada Bonus Jika Masyarakat Antar Lansia ke Lokasi Vaksin Covid-19 di Solo, Apa Itu?

Bahkan langganannya sekarang juga tidak bergeser ke pilihan minuman kesehatan lain, karena dirasa sudah semakin cocok. Diantaranya para bangsawan atau kerabat dari Keraton Kasunanan Surakarta.

"Ya para kerabat keraton, sekarang masih membeli atau pesan tempat saya mas. Beliaunya dari dulu apalagi kalau mau lebaran", ujar dia.

Selain itu, pemasarannya Hari mengaku saat ini dibantu dengan anaknya, dan pembelinya juga kaum milenial.

"Kita juga merambah medsos, tapi anak saya yang mengurusi. Banyak juga yang pesan lewat media sosial mas. Pembelinya kebanyakan anak muda," tuturnya.

Pemasaran via dunia maya itu memang sengaja dilakukan Hari, karena di era sekarang penjualan lebih banyak laku dan dikenal lewat media sosial.

Dengan bahan herbal, seperti kencur, jahe dan kunyit serta gula jawa, Hari membuat dua macam isi literannya, dari yang isi 300 ml dan 150 ml. Untuk harganya, masyarakat cukup merogoh kocek Rp10 ribu dan Rp14 ribu.

Sementara, Dimas, pelanggan minuman beras kencur, mengaku sering mengkonsumsi minuman herbal tradisional itu berawal dari orang tuanya sejak dulu berlangganan beras kencur di tempat ini

Dirinya mengaku jika sering membeli beras kecur buatan Hari, yang beralamat di Kampung Tamtaman Gang ll, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, ini.

"Kalau saya lebih sering saya minum di tempat ini, sambil bersantai setelah seharian kerja," paparnya.

Ia juga menambahkan, jika lebih segar dikonsumsi pada sore hari menggunakan es batu. 

"Kalau saya lebih segar dicampur es batu mas, jadi ada rasa segar dan anget juga di tubuh. Biasanya saya kesini sama temen temen kerja gitu mas. Setelah seharian panas saat kerja dilapangan, sorenya mampir kesini minum beras kencur. Sudah langganan," kata Dimas.

Kontributor : Budi Kusumo

Load More