Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Selasa, 01 Juni 2021 | 14:09 WIB
Pedagang Pasar Gede Solo saat melafalkan teks Pancasila, Selasa (1/6/2021). [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Memperingati Hari Lahir Pancasila, 1 Juni, pedagang Pasar Gede Solo tiba-tiba diminta untuk melafalkan teks Pancasila dan menyanyikan lagu Garuda Pancasila, Selasa (1/6/2021). Mereka pun merasa grogi dan deg-degan, karena tiba-tiba langsung ditodong untuk melafalkan sila Pancasila.

Meski grogi, namun pedagang bisa menyelesaikan sila Pancasila dari sila pertama hingga sila terakhir. Bagi pedagang yang hafal, langsung mendapatkan door prize berupa barang dan uang.

"Tadi grogi, sempat keleru sedikit tapi bisa menyelesaikan. Kaget tadi, langsung diminta untuk melafalkan Pancasila," ujar salah satu pedagang Pasar Gede, Suwarni (46) saat ditemui, Selasa (1/6/2021). 

Pedagang asal Boyolali ini sebenarnya hafal dan lancar dengan sila Pancasila. Bahkan setiap harinya selalu mengamalkan sila-sila Pancasila, caranya membantu dan menghormati orang lain.

Baca Juga: Hari Lahir Pancasila, Haedar Nashir: Wujudkan Pancasila Jangan Berhenti di Seremonial

"Tadi kan dikerubungi dan dilihatin banyak orang. Hafal teks Pancasila, ikut mengamalkan di rumah atau di pasar," kata dia.

Senada juga disampaikan pengemudi becak yang mangkal di depan Pasar Gede, Aminanto (60) yang kurang hafal dengan teks sila Pancasila. 

"Tadi kurang hafal. Saya lupa, karena sudah tua jadi tidak pernah menghafal," terangnya. 

Meski kurang hafal tapi tadi bisa sampai selesai. Sila-sila Pancasila juga sering diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, apalagi sebagai umat Islam. 

Di mana dasar-dasar negara yang kesusilaan bagi pemeluknya selalu diterapkan. Salah satu contohnya itu menghormati pemeluk agama lain.

Baca Juga: Ketimpangan Tinggi, Rektor UGM: Implementasi Pancasila Masih Jauh dari Harapan

"Kita kan hidup berpancasila itu tidak ada paksaan. Jadi peraturan negara itu melindungi semua rakyat Indonesia, berbeda-beda tetap bersatu," sambung dia.

Sementara itu penggagas dari Komunitas Solidaritas untuk Sayangi Indonesia, Yuli Asri Sutanti mengatakan jika aksi ini dilakukan untuk mengetahui apakah pedagang pasar hafal dengan teks Pancasila dan lagu Garuda Pancasila. Aksi ini untuk memperingati Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni.

"Dengan aksi ini agar masyarakat Indonesia tidak melupakan nilai-nilai dari Pancasila itu sendiri. Tadi banyak pedagang yang hafal juga," tandasnya.

Terpisah Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Heru Sunardi yang turut hadir mengapresiasi acara ini. Masyarakat harus hafal teks Pancasila dan bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat.

"Ini untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pedagang pasar tradisional. Tadi pada hafal, ada juga yang lupa," pungkas dia.

Kontributor : Ari Welianto

Load More