SuaraSurakarta.id - Tidak semua bayi yang baru saja lahir bisa menghisap air susu ibu (ASI). Banyak permasalahan, dari ASI yang tak keluar, hingga sang anak yang memang tak mau.
Dokter spesialis gigi anak konsultan sekaligus Ketua peneliti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Eriska Riyanti mengungkapkan, kemampuan menghisap pada seorang bayi sejak di dalam kandungan yang berlanjut saat dia lahir ternyata berpengaruh pada proses tumbuh kembang gigi serta rongga mulutnya di kemudian hari.
"Dalam proses di dalam kandungan, anak sebenarnya sudah mempunyai kegiatan menghisap jari. Pada saat dia lahir, akan belajar bagaimana cara menghisap (ASI) payudara ibu," ungkap Eriska dilansir dari ANTARA, Jumat (29/5/2021).
Pada saat anak minum ASI atau belajar memasukkan puting ibu ke dalam rongga mulut, maka lidah akan mendorong puting ke bagian atas (rongga mulut), kemudian otot-otot di sekitar rongga mulut akan melakukan penghisapan dan terjadilah pergerakan secara ritmik sehingga menarik ASI dari puting.
Setelah itu terjadi, pada kondisi bagian atas lidah yang kedap maka ASI akan keluar. Pada tahap berikutnya, lidah akan mendorong ASI ke bagian belakang dan proses menelan terjadi.
Secara ideal proses ini akan berlangsung terus menerus selama anak melakukan penghisapan ASI. Saat itulah, terjadi juga pengaktifan otot-otot daerah sekitar rongga mulut dengan baik. Inilah alasan kemampuan menghisap bayi sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang gigi dan rongga mulutnya.
"Tumbuh kembang diharapkan berlangsung optimal pada sekitar rongga mulut dan daerah wajah, yaitu meliputi tulang rahang, otot-otot di sekitar wajah," kata dia.
Di sisi lain, melalui proses menghisap yang baik, maka kebutuhan nutrisi anak akan terpenuhi, menghindari proses tersedak, yakni suatu masalah pada anak yang tidak mempunyai kemampuan menghisap atau menelan yang baik.
Selain itu, menghisap yang baik juga menghindari bayi terkena gangguan pernapasan karena ada tarikan napas oleh bayi, kemudian dia harus menghembuskan napas, mengatur dengan proses menelan.
Baca Juga: 8 Ribu Bayi Lahir dengan Kondisi Bibir Sumbing dalam Setahun
"Hal ini membutuhkan kemampuan yang optimal keterlibatan jaringan-jaringan maupun organ-organ di dalam rongga mulut," demikian ujar Eriska.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat
-
Roy Suryo Akui Bakal Road Show Buku 'Jokowi's White Paper' di 100 Kota di Indonesia
-
Sambangi Solo, Roy Suryo dan Dokter Tifa Kompak: Ijazah Jokowi 99,9 Persen Palsu!
-
Iriana Jokowi Ulang Tahun, Anies Baswedan hingga Erick Thohir Kirim Karangan Bunga