SuaraSurakarta.id - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda kembali menyoroti persoalan tentang Palestina. Kali ini Abu Janda ingin meluruskan fakta negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia itu bukan Palestina, Melainkan Mesir.
Melalui unggahan video di akun instagram pribadinya pada Sabtu, (22/05/2021). Abu Janda sudah merasa risih ketika mendengar pendukung Palestina selalu menggaungkan pernyataan bahwa "Negara Palestina itu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia" untuk mencari perhatian masyarakat Indonesia supaya mendukung Palestina yang tengah berkonflik dengan Israel.
Padahal menurut Abu janda pernyataan yang sering berkembang liar di masyarakat itu dipastikan hoax. Maka dari itu Abu Janda perlu meluruskan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi. Tujuannya tak lain agar masyarakat Indonesia lebih bijak memahami sejarah tersebut.
Kembali Abu Janda menegaskan negara yang pertama kali mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia adalah Mesir bukan Palestina. Hal itu dibuktikan dengan sebuah foto yang memperlihatkan Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir yang sedang mendatangani pengakuan kedaulatan Indonesia.
Lalu Abu Janda menjelaskan pada kunjungan balasan ke Mesir, delegasi H. Agus Salim bertemu dengan Menlu Saudi, termasuk Mufti Palestina Amin Husaini. Saat itu Mufti Palestina sedang berada di Mesir jadi suaka politik, kabur karena buronan militer Inggris diduga terlibat kejahatan perang membantu Nazi.
"Waktu itu Mufti Palestina memberi selamat kepada delegasi Indonesia atas nama pribadi, bukan nama Palestina. Palestina dukung kemerdekaan itu HOAX waktu itu negara Palestina belum ada, cuma provinsi Otonom Turki yang jadi milik Inggris ," tegas Abu Janda.
Video berdurasi 1 menit itu telah ditonton lebih dari 170.000 kali, menuai komentar beragam dari warganet. Bahkan banyak warganet juga ada yang membenarkan informasi yang disampaikan Abu Janda tersebut.
"Betul bang.. atas nama pribadi aja. Bukan negara, krna sampe skrng palestin blum diakui dunia sbg negara merdeka," kata akun @mk_hafizse.
"Itulah mengapa kita harus banyak-banyak belajar sejarah, tapi harus sejarah yang valid jangan hoaks hihi. Mantap mas permadi," sahut akun @taufiqiqbalbahihaqi.
Baca Juga: Indonesia vs Afghanistan: Jadwal dan Prediksi Susunan Pemain
"Terima kasih atas pencerahannya. Kenapa baru sekarang? Coba sejak dulu, supaya mereka tahu," timpal akun @ri_6613.
"Banyak orang berkoar-koar tapi sebenarnya tidak tahu sejarah, kalau tidak tau mendingan diam aja, udah salag masih pertahankan kesalahannya aja," tutur akun @adhyletuna.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
Tiket Libur Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dari Daop 6 Yogyakarta Masih Tersedia
-
Dari Kota Batik ke Batas Negara: Kisah Irjen Djati Wiyoto, Putra Solo yang Nakhodai Polda Kaltara
-
7 Fakta Sengketa Dana Hibah yang Mengguncang Keraton Kasunanan Surakarta
-
Cerita Rasino, Guru Tuna Netra Sejak Lahir di Solo, Punya Metode Mengajar Sendiri
-
Hikayat Absurd Yoedo Prawiro: Polisi Rahasia Klaten Justru Jadi Raja Maling yang Licin