Scroll untuk membaca artikel
Budi Arista Romadhoni
Minggu, 23 Mei 2021 | 15:41 WIB
Tangkapan layar pendaki Gunung Merbabu terdampar. [Instagram/@jejak_pendaki]

SuaraSurakarta.id - Nasib sial menimpa 19 pemuda asal Serang Banten yang berniat mendaki Gunung Merbabu, malah termakan informasi hoax bahkan sampai terdampar di Salatiga.

Pasalnya sebelum berangkat, 19 pemuda ini tidak mencari informasi yang valid terkait jadwal pendakian di Gunung Merbabu. Baik jalur Selo-Boyolali, Suwanting-Magelang dan lain sebagainya. Akibat termakan informasi yang salah, perjalanan jauh mereka pun jadi sia-sia.

Pengalaman buruk itu dibagikan melalui foto yang diunggah akun instagram @jejak_pendaki pada Minggu (23/05/2021), terlihat dalam sebuah foto itu ke-19 pemuda tersebut tengah beristirahat disalah satu mini market di Salatiga.

"Padahal punya smartphone lho, korban berita hoax merbabu buka, sebanyak 19 pendaki asal Serang Banten terdampar di Salatiga," katanya dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Viral Pendaki Gunung Dicegat Babi Hutan, Aksi Panjat Pohon Bikin Ngakak

Lalu akun tersebut menyampaikan pesan kepada para pendaki, pentingnya mencari informasi jadwal pendakian ke pihak pengelola yang resmi.

"Pentingnya crosscheck lebih dulu ke pihak-pihak yang valid dan bisa dipercaya," jelasnya.

Postingan yang telah disukai lebih dari 11.000 itu pun dibanjir komentar dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang menertawakan kejadian tersebut.

"Ini ciri pengguna smartphone yg ga smart," sahut akun @cora_etlabora.

"Wkwk, makanya dikonfirmasi dulu ma pihak yg terpercaya atau yg mengelola baru gas," timpal akun @midunuzu66.

Baca Juga: Cerita Pendaki Gunung Lawu yang Tersesat Lalu Dituntun Burung Jalak

"Bablas andong aja buat tombo gelo," ujar akun @bontot_akhirat.

Sementara itu, ada warganet lainnya yang memberitahu kepada para pendaki, jika ingin naik ke Gunung Merbabu pendaftarannya itu secara online.

"Merbabu kan pendaftarannya online harusnya tau status gunung nya, kok bisa bisa nya terdampar," timpal akun @febbyandriawan_.

Kontributor : Fitroh Nurikhsan

Load More