SuaraSurakarta.id - Umumnya desain rumah di suatu perkampungan biasanya sederhana dan tidak terlalu mencolok. Namun berbeda dengan perkampungan di Desa Sledong, Kecamatan Girimanto, Kabupaten Wonogiri, yang hampir keseluruhan rumahnya memiliki konsep seperti perumahan elite di perkotaan.
Meskipun wilayah Wonogiri identik dengan pegunungan dan jalanan yang berbukit, namun kini sudah dikenal sebagai daerah yang rata-rata penduduknya sudah maju.
Lalu yang menjadi pertanyaannya apa sih yang menjadi rahasia penduduk di Kabupaten Wonogiri ini bisa maju dan penduduk di satu wilayah tersebut bisa kompak membangun rumah dengan gaya modern bak villa-villa elite.
Usut punya usut, pemilik rumah-rumah mewah di perkampungan tersebut sebagian besar yakni juragan bakso yang sukses merantau di berbagai kota di Indonesia. Tak diragukan lagi, bakso sebagai kuliner khas Wonogiri telah dikenal dan mudah ditemui diberbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Mensos Salurkan Bantuan Tabungan Rp 100 Juta ke Keluarga Awak KRI Nanggala
Melalui unggahan video channel Youtube "Perkampungan Elite Juragan Bakso Wonogiri" oleh ArNut Channel, siapa sangka dibalik Pegunungan Utara Wonogiri yang masih asri dipenuhi pepohonan. Berbaris rumah-rumah elite yang berdiri kukuh layaknya istana. Rumah-rumah mewah yang saling berhadapan itu terlihat elegan dan bersih.
Slogan Wonogiri sukses terasa di perkampungan ini, pasalnya sebagian besar profesi penduduk ialah berkebun dan berdagang di perkotaan. Rumah-rumah mewah berlantai dua dengan gaya arsitektur modern menjadi bukti kemajuan penduduk di kampung ini.
Dalam video tersebut, sih pemilik kanal Youtube juga sempat berbincang dengan salah satu warga bernama Naryo. Warga tersebut membeberkan rahasia sukses penduduk di wilayah itu, sehingga bisa membangun rumah-rumah mewah tersebut.
"Pengusaha semua ya rata-rata di sana? tanya pemilik channel YouTube.
Naryo yang baru berdomisili selama dua tahun lantaran menikahi istri orang slendong ini menjelaskan bahwa ia dan sebagian penduduk lainnya berprofesi sebagai petani dan pedagang.
Baca Juga: Cerita Heroik Wanita Sopir Bus Wonogiri-Jakarta: Sering Digoda Orang
"Ya ada yang bertani, ada yang merantau (berdagang),'' jawab Naryo.
Berita Terkait
-
Jualan Bakso dengan Gerobak? Sorry, di Kalimantan Sudah Pakai Avanza!
-
6 Kuliner Khas Wonogiri yang Bikin Lebaran Makin Spesial Bersama Keluarga
-
Dari Grebeg Syawal Hingga Bodo-Bodo: Intip Tradisi Lebaran Khas Wonogiri
-
Dari Bakso Jadi Jalan: Kisah Pedagang Bakso Bangun Jalan 1,5 KM di Malang
-
Pekerjaan Asli Ferry Suwadi, Pantas Kuat Habiskan Dana Pribadi Rp10 M buat Perbaiki Jalan
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Melodi Tradisi, Rasa Kekinian: Gojek Hadir di Tengah Semarak Adeging Mangkunegaran
-
Gunungan Makin Tinggi, PLTSa Putri Cempo Hanya Mampu Mengolah 120 Ton Sampah
-
Maling Burung di Solo Kena Batunya: Kepergok di Banyuagung, Berakhir Diciduk Tim Sparta
-
Satresnarkoba Polresta Solo Sikat Kurir Sabu di Mojosongo, Barang Bukti Siap Edar Disita
-
Dijamin Ngakak! Angkat Kehidupan Kota Solo, Film Komedi 'Cocote Tonggo' Akhirnya Tayang