SuaraSurakarta.id - Peringatan Hari Kartini setiap 21 April selalu memunculkan cerita-cerita inspiratif dari sosok perempuan. Salah satunya, Lina, sopir bus jurusan Wonogiri-Jakarta.
Ya, wanita asal Wonogiri itu memilih pekerjaan sebagai sopir bus antarkota dan antarprovinsi. Dia bekerja di Perusahaan Otobus (PO) Agra Mas.
Meski lazimnya pekerjaan sopir adalah seorang pria, namun Liba memiliki kegigihan dan semangat juang tinggi serta pantang menyerah. Skill menyetirnya pun tak kalah dengan sopir laki-laki.
Lina mengatakan makna Hari Kartini bagi dirinya adalah terus berusaha sebagai pejuang rupiah untuk keluarga dan harus tetap semangat.
"Bekerja sebagai apa dan di mana saja harus tetap semangat dan tidak menyerah. Karena bekerja untuk keluarga. Harus kuat di jalan dan fit dalam bekerja," katanya kepada wartawan di pul Bus Agra Mas, Wonogiri, dilansir Solopos.com--jaringan Suara.com, Jumat (23/4/2021).
Lina mengatakan tidak masalah menjadi sopir bus Wonogiri-Jakarta meski dirinya seorang perempuan. Keluarganya juga tidak keberatan ia menjalani pekerjaan itu.
"Mendapat restu dari keluarga sangat penting. Karena pekerjaan sopir banyak risikonya," ungkapnya.
Pengalamannya di dunia sopir bus sejatinya juga tak bisa diragukan. Ia mengaku sudah beberapa kali menyopiri di jurusan Giritontro, Wonogiri-Cileduk, Tangerang, Wonogiri-Pasar Kemis, Tangerang, dan lain-lain.
Sebelum bekerja di Agra Mas, Lina sempat menjadi sopir bus trayek Wonogiri-Jabodetabek juga. Menurutnya, hal tersebut dia jadikan sebagai ajang latihan.
Baca Juga: Foto Hoaks RA Kartini Berjilbab, Gus Sahal: Gelarnya Bukan RA Tapi Ukhti
"Kalau sebelum-sebelumnya pernah bekerja di beberapa kantor di beberapa daerah. Sekarang saya menikmati sebagai sopir bus. Tidur di dalam bus, pul bus, dan pemberhentian bus, tidak masalah, sudah jadi konsekuensi. Digoda orang lain pernah, kalau kru bus tidak pernah," kata Lina.
Sopir wanita lain adalah Jajuli. Sosok asal Karanganyar itumengaku hampir semua trayek Agra Mas sudah ia jalani termasuk Wonogiri-Jakarta. Sebelum menjadi sopir bus, ia adalah seorang sopir truk tangki.
"Selama satu bulan itu liburnya satu pekan. Kalau di jalan tidurnya di bus, seadanya. Sudah jadi konsekuensi," kata Jajuli.
Kepala Operasional Agra Mas Wonogiri, Susanto, mengatakan dalam menyambut Hari Kartini 2021, ia ingin menghormati wanita yang bekerja sebagai sopir bus. Saat ini ada dua sopir perempuan di Agra Mas. Tapi bulan depan akan ada tambahan dua lagi sopir perempuan.
"Lewat peringatan Hari Kartini ini kami ingin menunjukkan tidak ada diskriminasi terhadap perempuan di Agra Mas. Perempuan yang ingin jadi sopir bus kami persilakan mendaftar. Pada Hari Kartini 2021 mereka menyopir mengenakan baju kebaya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
Terkini
-
Lengah Tinggalkan Kunci, Warga Kartasura Jadi Korban Pencurian, Pelaku Dibekuk Polisi dalam Sehari
-
Tuntut Pesangon dan THR Cair, Ribuan Buruh Eks PT Sritex Demo
-
Diikuti Afghanistan Hingga Kamboja, UIN Gelar Kelas Internasional Bertema Ekonomi Syariah
-
Megawati Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Akademisi Esa Unggul Buka Suara
-
Fadli Zon Ajak Komunitas Dalang, Perajin Gamelan hinggan Sinden Bangun Ekosistem Kebudayaan