SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta pusat-pusat perbelanjaan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Ia tidak ingin adanya kerumuan tersebut muncul kasus baru Covid-19 di Kota Solo.
Seperti diketahui pusat-pusat perbelanjaan seperti Pasar Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center (BTS) atau mall-mall mulai ramai pengunjung. Mereke berbelanja sebagai persiapan untuk idulfitri.
"Keramaian pusat perbelanjaan akan diantisipasi lagi. Tadi sudah koordinasi dengan Satpol PP dan Kapolres untuk masalah ini," terang Gibran, Selasa (14/5/2021).
Menurutnya, menjelang lebaran tunjangan hari raya (THR) sudah turun dan pusat perbelanjaan pasti ramai. Pusat perbelanjaan, seperti PGS atau Pasar Klewer harus menerapkan protokol kesehatan, jangan terlalu ramai juga.
"Tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Sudah saya pertegas, pokoknya jangan sampai ada kerumuan," ungkap dia.
Putra sulung Presiden Jokowi ini menegaskan akan ada sanksi bagi yang melanggar. Sanksinya bisa surat peringatan (SP) 1, SP 2, SP 3, atau penutupan kalau ketahuan melanggar.
"Nanti akan diperjelas juga. Pokoknya yang jelas jangan sampai kerumuan lah," katanya.
Saat lebaran nanti tempat-tempat wisata juga akan dibuka. Namun tetap mengedepankan protokol kesehatan, restoran juga sama.
"Tidak boleh terlalu banyak yang kerumuan. Tempat pariwisata tetap bukan tapi protokol kesehatan ketat," sambung dia.
Baca Juga: Tak Hanya Dicopot Gibran, Lurah Gajahan Juga Diproses Hukum?
Nantinya dari Satpol PP akan mengadakan swab di tempat-tempat kerumuan. Masalah sanksi juga akan diterapkan.
"Mungkin nanti bisa dilakukan swab di tempat kerumuan. Yang jelas ini sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19," imbuhnya.
Sementara itu Ketua Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Tafip Harjono mengatakan menjelang lebaran kondisi Pasar Klewer ramai pengunjung. Sebenarnya sudah mulai ramai satu bulan atau dua sebelum bulan ramadan dan bertahan hingga sekarang.
"Kenaikannya itu bisa sampai 90 persen untuk weekend, kalau hari biasa hanya 60 persen saja," ujar dia.
Tafip menegaskan protokol kesehatan selalu diterapkan meski pedagang sudah di vaksin. Himbauan kepada pengunjung juga dilakukan, agar selalu memakai masker dan jaga jarak.
"Protokol kesehatan kita terapkan. Untuk himbauan lewat petugas atau radio yang ada di pasar, pedagang juga ada yang menyiapkan masker mandiri," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
UNS Cabut Beasiswa KIP-K Mahasiswa yang Dugem di Klub Malam
-
Viral! Mahasiswa UNS Diduga Penerima Bantuan KIP-K Berpesta di Klub Malam, Pakai Busana Minim
-
Tergugat Tak Akan Tunjukan Ijazah, Sidang Mediasi Citizen Lawsuit Ijazah Jokowi Berakhir Deadclock
-
Kecelakan Maut di Sragen: Satu Keluarga Tewas Ditabrak Mobil Misterius, Polisi Kejar Pelaku
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya