SuaraSurakarta.id - Pandemi Covi-19 memberikan dampak terhadap ekonomi. Pengangguran pun terus bertambah seiring tidak jelasnya pandemi ini akan berakhir.
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Solo menyatakan pandemi Covid-19 berdampak pada penambahan jumlah pengangguran di daerah itu, menyusul terpuruknya sejumlah sektor ekonomi, salah satunya pariwisata.
"Jumlah pengangguran terbuka sebelum pandemi sebesar 4,17 persen, sedangkan per Desember dari laporan BPS (Badan Pusat Statistik) kita sudah naik ke 7,6 persen. Ini akibat pandemi Covid-19," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta Agus Sutrisno dilansir dari ANTARA di Solo, Senin (26/4/2021).
Dengan penambahan tersebut, dikatakannya, artinya banyak pekerja yang bekerja di sektor formal maupun nonformal yang menganggur akibat pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca Juga: Kisah Masjid Laweyan, Tertua di Solo yang Dulu Tempat Peribadat Umat Hindu
"Akibat pandemi ini ada penambahan sekitar 10.000 pengangguran terbuka. Di sisi lain ada sekitar 3.000 angkatan kerja baru," katanya.
Ia mengatakan penambahan angka pengangguran ini paling banyak disumbang sektor pariwisata, di antaranya hotel, restoran, dan transportasi di mana terdampak langsung pandemi Covid-19.
Pihaknya mencatat para pengangguran ini paling banyak berasal dari perusahaan skala menengah, sedangkan skala kecil justru tidak terlalu terdampak mengingat tenaga kerja yang dimiliki juga tidak sebanyak skala menengah.
Ia mengatakan dengan penambahan tersebut saat ini jumlah pengangguran terbuka di Kota Solo mencapai 22.800 orang.
Terkait dengan penambahan ini, pihaknya dengan instansi lain terus berupaya memberikan pendampingan agar para penganggur bisa segera mengentaskan diri.
Baca Juga: Kisah di Balik Minuman Hits Dawet Kemayu, Dari Iseng Kini Punya 145 Gerai
Ia mengatakan salah satu pendampingan yang diberikan adalah pelatihan usaha.
"Memang kalau pelatihan ini ditujukan untuk 'upskill' (naik kelas) susah karena latar belakangnya yang merupakan pekerja. Namun demikian, kami didik dengan ketrampilan baru, harapannya jadi wirausaha, bukan jadi pekerja," katanya.
Ia mengatakan untuk pelatihan sendiri masih dilakukan secara bertahap mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19.
"Seperti belum lama ini kami menyelenggarakan pelatihan e-commerce, ada 300 yang daftar tetapi kami baru bisa melaksanakan 70 orang," katanya.
Meskipun jumlah pengangguran akibat pandemi Covid-19 mengalami peningkatan, dikatakannya, sejauh ini pertumbuhan ekonomi di Kota Solo masih lebih baik jika dibandingkan dengan tingkat provinsi maupun nasional.
"Secara nasional maupun Jateng pertumbuhan ekonomi kita termasuk bagus. Untuk nasional sebesar -2,07 persen, Jateng -2,67 persen, dan Solo -1,72 persen," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
Heboh Bercak Merah di Wajah, Jokowi Blak-blakan Ungkap Kondisinya: Hanya....
-
Puspo Wardoyo: Idul Adha Tak Sekadar Berkurban, Tapi Juga Panggung Spiritual
-
Tolak Pinangan Ketua Umum PPP, Jokowi: Saya di PSI Saja
-
Forum Purnawirawan TNI Usul Pemakzulan Gibran, Ini Respon Jokowi