SuaraSurakarta.id - Putra pendakwah Emha Ainun Najib atau Cak Nun, Noe 'Letto' mengakui sempat memiliki cerita kehidupan sebagai orang atheis.
Kisah itu terbongkar saat dirinya berbincang dengan dengan Habib Husein Ja'far Al Hadar dalam kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia, seperti dilansir Matamata.com, Kamis (22/4/2021).
Noe Letto mengaku berpemikiran kritis dan selalu menggunakan logika ketika mempelajari Islam sehingga membuatnya sulit mempercayai adanya Tuhan.
"Kebetulan pada agama itu, saya gak bisa lari dari modal dasar yang diberikan Tuhan. Saya inkuisitif. Saya gak akan makan kalau gak bener-benar punya train of thoughts yang jelas. Salah satu contohnya, paling ekstremnya saya pernah juga ateis dengan sadar," ungkapnya saat berbincang dengan Habib Husein Ja'far Al Hadar dalam kanal YouTube Cahaya Untuk Indonesia.
Baca Juga: Noe Letto Pernah Ateis, Bangunkan Sahur Teriak-teriak Lewat Toa Masjid
Sosok yang bernama asli Sabrang Mowo Damar Panuluh itu mengatakan, perjalanan hijrah cukup panjang sampai dia bertemu seorang syekh dan mendapatkan jawaban menohok soal setan.
Noe mengikuti jejak sang ayah untuk berdakwah lewat Rumah Maiyah, Yogyakarta. Rumah Maiyah pimpinan Cak Nun mengajarkan konsep-konsep agama yang bisa membuat laku kehidupan menjadi lebih ringan, seperti percaya kepada takdir Allah dan tidak berharap pada manusia.
Noe Letto yang sampai menimba ilmu Matematika dan Fisika hingga ke Kanada ini pun meyakini bahwa semua sumber pengetahuan ada di Alquran. Hubungan antara Alquran dan sains, lanjutnya, ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Di dalam Alquran terdapat beratus-ratus ayat yang menyebut tentang ilmu pengetahuan dan sains.
Dalam sebuah kesempatan ketika Ma’ruf Amin berkunjung ke Rumah Maiyah 2018 lalu, Noe memberi nasihat kepada sang wakil presiden soal menyikapi fenomena di media sosial. Menurutnya, fenomena di media sosial yang menimbulkan perpecahan patut mendapat perhatian lebih.
Noe menyebutkan anak-anak muda pengguna media sosial kini sedang mengalami kebingungan. Salah satu penyebabnya adalah melimpahnya informasi yang bisa berujung pada hoaks. Apalagi media sosial kini menyebabkan sulitnya menemukan sumber-sumber primer atas sebuah informasi.
Baca Juga: Profil Noe Letto: Anak Cak Nun, Jadi Vokalis, Sampai Pernah Atheis
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Respati Ardi Mendadak Bertemu Fraksi PDIP, Ada Apa?
-
Bawa Basket Meroket, Perbasi Dukung Arfinsa Gunawan Maju Calon Ketua KONI Surakarta
-
Zakir Naik Dakwah di Solo: Ribuan Peserta Hadir dan Terbuka untuk Semua Agama
-
Kronologi Penemuan Mayat Wanita di Wonogiri, Warga Curiga Gara-gara Ini
-
Wonogiri Gempar! Wanita Ditemukan Tewas Tangan Terikat dan Wajah Tertutup Bantal