SuaraSurakarta.id - Pemerintah Kota (Pemkot) melayangkan surat peringatan (SP) kepada hotel dan restoran karena melanggar protokol kesehatan (prokes) saat bulan ramadan. Karena adanya kerumuan waktu buka bersama di hotel dan restoran serta mengambil makanan dengan cara prasmanan.
Padahal dalam surat edaran (SE) Nomor 067/1010 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro tidak boleh prasmanan.
"Di SE itu tidak boleh prasmanan, tapi di sana malah prasmanan. Selama empat hari ini sudah ada tiga SP pertama yang kami keluarkan," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo, Arif Darmawan, Selasa (20/4/2021).
Kalau harus prasmanan, seharusnya ada petugas yang mengambilkannya. Jadi pengunjung tidak mengambil makanan sendiri-sendiri, kalau di rumah makan ditemukannya kerumuan saat berbuka puasa.
"Kalaupun prasmanan harus ada penyajinya. Kadang-kadang kita diambilkan risih, akhirnya mengambil sendiri dan itu sudah kami lakukan pembinaan," ungkapnya.
Wali kota sudah memerintahkan PHRI, karena itu ada safety, healthy, cleanness dan environment (SHCE) kalau itu melanggar ya bisa dicabut. Bukan dilarang buka bersama itu. boleh, hanya protokol kesehatan tadi.
"Tidak boleh prasmanan, tidak boleh kerumunan, kalau pun boleh prasmanan diambilkan, ada penjaganya," imbuh dia.
Arif menegaskan, secara umum masyarakat semakin abai terhadap protokol kesehatan. Dulu mereka lebih hati-hati tapi sekarang merasai abai.
"Apalagi dengan adanya vaksin, kehidupan sudah biasa dan menganggap pembatasan sudah tidak perlu. Jadi ini tugas kita semua untuk tetap mensosialisasikan bahwa pandemi belum berakhir, pas rapat tadi tiga hari libur panjang terjadi peningkatan," ucapnya.
Baca Juga: Bertandang ke IIMS Hybrid 2021, Ada Satgas Pencegahan Covid-19
Arif menambahkan, pengawasan dan pemantauan akan terus dilakukan. Karena ini sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus Covid-19.
Sementara itu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyatakan ada beberapa pelanggaran tapi sudah ditegur oleh Satpol.
"Ya, waktu bukber di resto dan hotel ya nanti kami edukasi lagi, yang penting ekonomi, kesehatan jalan, nggak masalah. Taraweh kebanyakan sudah tertib di masjid masing-masing diikuti warga setempat," tandas dia.
Kontributor: Ari Welianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Revitalisasi Benteng Keraton Kartasura: Batu Bata Khusus, Dikerjakan dengan Teknik Gosok
-
Kader PSI Dapat Arahan dari Jokowi di Bali, Ini Komentar Astrid Widayani
-
PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Tim Sparta Samapta Polresta Solo Amankan Pelaku Pengrusakan Rumah Warga di Pajang
-
10 Wisata Gratis di Solo yang Buka 24 Jam, Seru Buat Liburan Hemat