Scroll untuk membaca artikel
Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 16 April 2021 | 16:45 WIB
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di salah satu SMP di Solo. [Suara.com/Ari Welianto]

SuaraSurakarta.id - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menerima adanya laporan ada sejumlah guru di dua sekolah yang tidak mau dilakukan vaksin.

Ia pun menegaskan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tidak akan digelar jika ada guru yang tidak mau di vaksin.

"Kalau ga mau vaksin, ya ga usah PTM, gitu aja to," terang Gibran saat ditemui, Jumat (16/4/2021). 

Gibran tidak mau menyebutkan identitas guru dan sekolah mana apakah sekolah negeri atau swasta yang tidak mau divaksin. Nanti akan ditegaskan lagi agar seluruh guru di sekolah mau di vaksin agar PTM bisa dijalankan sesuai dengan target. 

Baca Juga: Netizen Semprot Said Didu Jangan Bodoh Nyinyir ke Gibran soal Penghargaan

"Ada lah, guru yang tidak mau divaksin. Nanti kita tegasi lagi. Targetnya Juli PTM sudah dimulai dan tidak boleh ditunda," katanya.  

Putra sulung Presiden Jokowi ini terus mendorong agar seluruh guru di sekolah mau di vaksin. Ini sebagai upaya untuk mendukung pembelajaran tatap muka pada Juli mendatang, sehingga anak-anak merasa aman dan nyaman saat proses PTM. 

"Kita ingin benar-benar memastikan bulan Juli itu bisa masuk sekolah, kita juga sudah pastikan guru dan staf untuk disuntik vaksin," ungkap dia. 

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Etty Retnowati mengatakan jika itu bukan penolakan. Tapi data sekolah tersebut yang belum masuk, dari pihak sekolah sudah datang ke dinas kepala sekolahnya.

"Kemarin kan memang ada ketika saya minta laporan ke sekolah untuk menghitung atau merekap guru yang sudah dan belum divaksin. Ternyata sampai deadline terakhir kemarin itu sampai saya rapat dengan wali kota belum masuk, lalu saya rapat dengan pengawas dan sebagainya yang sekolah yang belum masuk untuk dicek," ujarnya.

Baca Juga: Gercep Keluhan di Medsos, Ternyata Ini Misi Penting Gibran

Etty menegaskan, jika data sekolah tersebut sudah masuk dan itu hanya terlambat menyerahkan rekap atau datanya saja. Jadi itu bukan menolak, mudah-mudahan pas jadwalnya nanti bisa terlaksana. 

"Kepala sekolahnya sudah ke dinas, pas apel kemarin pengawas sekolahnya sudah saya minta agar kepala sekolahnya klarifikasi. Kepala sekolah tidak hanya menyatakan kesanggupan, tapi kita juga minta rekap berapa guru yang harus divaksin," papar dia. 

Ketika ditanya apakah dua sekolah yang menolak, Etty tidak hafal berapa sekolah. Ia juga sudah matur dengan wali kota jika ini adalah syarat PTM, maka semua guru harus divaksin. 

"Sudah saya laporkan ke pak wali kota, oh yaudah berati kepala sekolahnya sudah datang ke kantor untuk memasukan data yang harus divaksin. Saya juga sudah melaporkan ke DPRD jika ada kesulitan karena ada data yang belum masuk," sambungnya. 

Etty menambahkan, sejauh ini untuk guru di Solo yang sudah divaksin totalnya belum ada 50 persen. Untuk guru SMP sudah 87 persen, guru SD masih kurang sekitar 40 persen, sedangkan guru PAUD masih kecil sekitar 20 persen. 

"Yang paling besar SMP guru yang sudah divaksin. Yang jelas semua guru harus divaksin sebagai penerapan PTM bulan Juli nanti," ujarnya.

Kontributor : Ari Welianto

Load More