SuaraSurakarta.id - Setiap bulan Ramadan, warga Solo dan sekitar selalu bisa menikmati bubur samin asli Banjar Kalimantan Selatan di Masjid Darussalam, Jayengan, Solo.
Jika biasanya di halaman Masjid Darussalam setiap puasa selalu ramai warga yang mengantre untuk mendapatkan bubur sami tapi tahun ini sepi.
Karena untuk bulan Ramadan 1442 H atau 2021 ini pembuatan dan pembagian bubur samin tidak digelar. Peniadaan ini sudah berlangsung sejak bulan Ramadan tahun 2020 lalu karena masih masa pandemi dan untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.
"Sudah dua tahun ini tradisi bubur samin di Masjid Darussalam ditiadakan, tidak digelar," ujar Ketua Takmir Masjid Darussalam, Jayengan, Solo, HM Rosyidi Mucdhlor saat ditemui, Selasa (23/4/2021).
Sebenarnya sangat disayangkan tradisi bubur samin ditiadakan, karena sudah menjadi tradisi di Kota Solo selama bulan ramadan. Bahkan tradisi bubur samin ini sudah terkenal hingga internasional tidak hanya di Solo atau Indonesia.
"Sebelum puasa ada petugas yang datang dan bertanya apakah tradisi bubur samin diadakan tidak. Saya jawab tidak ditiadakan, dari petugas kembali tanya apa karena dana, kalau untuk dana selalu ada," papar dia.
Petugas pun memberitahu sebaiknya tradisi bubur samin tidak digelar. Karena itu bisa membuat kerumuan, setiap datang itu ada sekitar 500 pengunjung.
"Meski ada kelonggaran dari pemerintah terkait PPKM diputuskan tetap ditiadakan. Jangan sampai berkerumun, tidak bisa kalau dibuat dengan jaga jarak," katanya.
Tiap tahunnya selalu membuat cukup banyak bubur samin, yang terakhir itu bisa mencapai 50 kilo beras ditambah lauk pauk seperti daging dan bumbunya. Jumlah itu bisa menjadi 1.200 porsi, yang 1.000 porsi dibagikan ke warga sedangkan yang 200 porsi untuk takjil di masjid ditambahi kopi susu dan kurma.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah Kota Surakarta dan Sekitarnya Rabu 14 April 2021
"Biasanya 30 hari penuh selalu membuat. Kalau tanggapan warga banyak sekali, bahkan ada bilang nekat saja. Nanti kalau nekat ada yang terkena, yang ditangkap takmir masjidnya," ungkap dia.
Kalau yang datang biasanya tidak hanya dari warga Solo tapi luar kota seperti Salatiga, Banjarnegara, atau Semarang. Untuk memberitahukan ke warga itu pakai spanduk yang dipasang di sekitar masjid.
"Insya Allah, tahun depan kalau pandemi sudah hilang bisa digelar lagi," sambungnya.
Kalau untuk pendanaan itu dari berbagai bantuan, ada juga bantuan dari Singapura. Tiap puasa itu biasanya menghabiskan sekitar Rp95 juta, itu tidak hanya untuk membuat bubur saja tapi kegiatan selama bulan puasa.
"Untuk dana dari berbagai bantuan, seperti alumni Darussalam," ucapnya.
Keistimewaan Bubur Samin
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Teguh Prakosa Benarkan FX Rudi Mundur dari Plt Ketua DPD PDIP Jateng
-
Drama Politik Jateng: Beredar Surat Pengunduran Diri FX Hadi Rudyatmo dari Plt Ketua DPD PDIP!
-
Perkuat Komitmen Kesejahteraan Mitra Driver, GoTo Luncurkan Platform Bursa Kerja Mitra Gojek
-
Drama Keraton Solo! Tak ada Undangan untuk PB XIV Purboyo, GKR Timoer: Benar-benar Tidak Diundang
-
Perpecahan Keraton Surakarta: Peresmian Panggung Sangga Buwana Tanpa Kehadiran Sentana Penting