SuaraSurakarta.id - Hidangan takjil menjadi yang diburu oleh masyarakat saat Ramadhan. Di Kota Solo, tahun ini penjual takjil diberikan kesempatan berjualan oleh Pemerintah Kota.
Namun demikian, PKL atau penjual takjil pada momentum Ramadhan harus tetap menjaga protokol kesehatan.
Selain itu, penjual takjil wajib mengikuti ketentuan yang diatur Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo.
Dilansir dari Solopos.com, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Solo, Arif Darmawan, mengatakan berdasarkan pantauan hari pertama Ramadhan, jumlah PKL takjil masih tak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Terdapat tujuh titik yang menjadi konsentrasi PKL, di antaranya sekitaran Stadion Manahan, Jl Menteri Supeno, Jl Gatot Subroto, Jl Ki Hajar Dewantoro. Lalu sekitaran Taman Jayawijaya Mojosongo dan bekas SPBU Jl Urip Sumoharjo.
“Mungkin mereka [PKL] masih menghitung untung ruginya berjualan dalam kondisi sekarang. Atau mungkin masih hari pertama sehingga masih sepi. Besok atau lusa kan tidak tahu bagaimana. Kami siaga di lokasi-lokasi yang diminta Dinas Perdagangan [Disdag],” katanya di Solo, Selasa (13/4/2021).
Satpol PP Solo bakal bertugas menertibkan PKL takjil Ramadan apabila diketahui ada kerumunan. Selain itu mereka juga diminta menjaga ketertiban bermasker, penyajian makanan agar higienis. Cara membersihkan perkakas yang sudah dipakai juga harus benar dan higienis.
“Yang paling utama tentu pedagangnya harus tertib dalam mengenakan masker. Kemudian penyajian tidak langsung menggunakan tangan terbuka namun bisa memakai sarung tangan dan sejenisnya agar lebih higienis,” papar Arif.
Selain pengawasan di tujuh lokasi itu, patroli juga terus dilakukan di berbagai tempat lain. Sebelumnya, berdasarkan pantauan Solopos.com,Selasa sore, pedagang dan pembeli takjil ramai di kawasan sekitar Stadion Manahan, Solo.
Baca Juga: Berkunjung ke Kota Solo, Fadli Zon Bicara Masalah Terorisme
Mereka berjualan mulai pukul 15.00 WIB dan semakin ramai pada pukul 16.30 WIB. Pada pukul 17.00 WIB, kawasan Jl Menteri Supeno padat.
Sejumlah pendagang mengaku senang karena diizinkan berjualan dalam masa pandemi Covid-19. Mereka pun menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dibandingkan tahun lalu, jualan takjil pada Ramadan ini jauh lebih ramai.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Meneladani Nabi, Ribuan Driver Gojek Doakan Persatuan Indonesia
-
Andika Perkasa dan RX Rudy Masuk Usulan Calon Ketua DPD PDIP Jateng
-
Politisi PAN Klaim Tak Tahu Ada Tunjangan: Itu Porsi dari Pemerintah Pusat
-
Politisi PAN Klaim Tak Tahu Ada Tunjangan: Itu Porsi dari Pemerintah Pusat