SuaraSurakarta.id - Pemerintah Pusat telah meniadakan masa angkutan lebaran 2021 sesuai Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 13 tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Idul Fitri tahun ini.
Namun, angkutan publik Batik Solo Trans (BST) dan feeder di Kota Solo akan tetap beroperasi selama mudik lebaran.
Adanya aturan ini berdampak pada larangan mobilitas pemudik, peniadaan masa angkutan lebaran 2021, hingga pembatasan dan penyekatan lalu lintas baik darat, laut, dan udara.
"Kami pastikan layanan transportasi publik dalam kota di Solo masih berjalan normal. Jadi BST dan feeder masih beroperasi normal selama peniadaan mobilisasi diterapkanpada 6-17 Mei nanti," terang Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Hari Prihatno, Minggu (11/4/2021).
Menurutnya, yang dibatasi mobilitas kendaraan umum antar wilayah, kalau aksesibilitas kendaraan umum dalam kota tetap jalan.
"Ini dilakukan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat seperti biasa dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata dia.
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tetap akan menjalankan aturan kemenhub tersebut secara tegas dan sesuai ketentuan yang sudah ditetapkan. Koordinasi dengan pihak kepolisian sudah dilakukan, nantinya akan ada penyekatan di sejumlah pintu masuk Kota Solo.
"Kita tetap menjalankan peraturan dari Pemerintah Pusat. Fokus pengawasannya untuk antisipasi pemudik yang nekad melakukan pergerakan menggunakan kendaraan pribadi," paparnya.
Hari menjelaskan, penyekatan pintu masuk kota dilakukan mengingat saat itu pergerakan moda transportasi publik sudah ditiadakan oleh pemerintah pusat. Ini dilakukan untuk membantu upaya pencegahan agar lebih optimal.
Baca Juga: Kisah Kakek Mantan Mata-mata Agresi Militer II, Kini Jajakan Mainan di Solo
"Ini baru koordinasi awal untuk penyekatan di batas-batas wilayah menuju Kota Solo. Kita juga koordinasi dengan pusat-pusat penyelenggara transportasi seperti terminal, stasiun, dan bandara masih belum. Kita masih memiliki waktu untuk mematangkan teknisnya," tegas dia.
Sementara itu Ketua DPC Organisasi Angkutan Darat (Organda) Solo, Joko Suprapto mengatakan adanya larangan mudik dengan peniadaan dan pengendalian transportasi publik membuat sejumlah pihak mulai was-was, khususnya mereka yang bergerak pada bisnis pelayanan jasa di bidang transportasi umum.
"Adanya aturan ini jelas membuat para pengusaha sulit untuk menyiapkan skema layanan saat lebaran," ujarnya.
Lanjut dia, masa lebaran sudah dianggap sebagai masa panen raya oleh para pengusaha bisnis transportasi di Indonesia. Kalau hilang, rasanya sudah seperti menjalani masa tanam setahun yang kemudian hilang sia-sia karena gagal panen.
"Saat pandemi Covid-19 yang dirasakan setahun lebih ini sudah sangat menyulitkan pelaku bisnis transportasi publik. Di mana kapasitas maksimal untuk menarik penumpang sudah ditentukan oleh pemerintah sebesar 50 persen dari kapasitas maksimal," tutur dia.
Ia berharap Pemerintah Pusat bisa lebih bijak dalam memutuskan suatu aturan. Jika aturan itu benar-benar akan diterapkan, pihaknya berharap aturan main itu tidak merugikan satu pihak dengan satu pihak lainnya sekalipun alasan utamanya untuk penegahan dan penuntasan pandemi yang berkepanjangan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
Terkini
-
Tim Sparta Amankan Remaja Bawa Sajam di Jalan DI Panjaitan, Begini Kronologinya
-
Jokowi Pilih Tinggal di Rumah Lama di Solo Dibanding Hadiah Pemerintah, Ada Apa?
-
Diserang Soal Kereta Cepat Rugi Besar, Ini Respon Jokowi
-
Misi Ketua PP Perbasi Munculkan Atlet Basket Timnas dari Kota Bengawan
-
Perluasan Jangkauan Bank Jakarta: Hadirnya KCP UNS, Solusi Keuangan Tepat di Jantung Kampus