SuaraSurakarta.id - Kasus terkonfirmasi Covid-19 kembali meledak di Kabupaten Klaten. Sebanyak 15 santri salah satu pondok pesantren atau ponpes di Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, tertular virus Corona.
Tertularnya belasan santri di Klaten itu diawali dengan adanya satu santri yang positif Covid-19. Kemudian menyebar ke beberapa santri yang lain.
Dilansir dari Solopos.com, Kepala Desa Ngawonggo, Ari Suryanto menjelaskan kasus Covid-19 di ponpes yang berada di Klaten itu bermula ketika satu santri diketahui positif Covid-19.
Awalnya, ada satu santri yang akan dibawa ke rumah sakit untuk berobat pada bagian kaki. Sebelum ke rumah sakit, santri itu dibawa ke puskesmas dan menjalani swab test.
Baca Juga: Berburu Pakaian Muslim di Indonesia Hijab Fest
Selang beberapa hari, hasil swab test keluar dan santri tersebut dinyatakan positif Covid-19.
“Kemudian dilakukan pelacakan kontak erat ada 42 orang dan hasilnya keluar kalau 14 orang dinyatakan positif Covid-19. Sudah dilakukan pelacakan kontak erat lagi dan ada 72 santri yang mengikuti swab test,” kata Ari, Selasa (6/4/2021).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Cahyono Widodo, mengatakan jumlah total santri di ponpes tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 15 orang hingga Selasa (6/4/2021).
“Mereka di dalam satu kompleks. Kami sudah melakukan pemeriksaan-pemeriksaan. Tempatnya cukup baik, representatif sehingga bisa dipisah antara terkonfirmasi dan tidak. Semuanya isolasi mandiri,” kata Cahyono saat ditemui di Setda Klaten, Selasa.
Cahyono mengatakan secara umum kondisi belasan santri baik alias tanpa keluhan kesehatan. Sementara, santri yang tidak terkonfirmasi positif ditempatkan pada ruang terpisah.
Baca Juga: Aturan Salat Tarawih dan Ied di Jakarta, Kapasitas 50 persen
“Untuk penyebab penularan masih kami cari,” kata Cahyono.
Camat Ceper, Klaten, Supriyono, jumlah total santri yang ada di dalam ponpes itu hampir 230 orang.
“Yang tidak positif Covid-19 sudah dipisahkan ke ruang lain. Mereka tetap isolasi mandiri sambil menunggu hasil swab test,” urai dia.
Supriyono menjelaskan sudah ada keputusan untuk sementara aktivitas ponpes diliburkan. Santri yang dalam kondisi sehat dan tak terkonfirmasi positif serta tak masuk dalam pelacakan kontak erat bisa dipulangkan asal dijemput orang tua mereka.
“Tetapi [bisa dipulangkan] itu nanti tergantung keputusan dari pengurus ponpes. Untuk saat ini yang sehat sudah dipisahkan dengan yang positif,” jelas dia.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
-
Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12% Bakal Ditunda
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
Terkini
-
Momen Unik Respati Ardi Nyoblos Kenakan Sarung: Enak, Silir!
-
Wapres Gibran: Perbedaan Mendewasakan Demokrasi Kita
-
Ahmad Luthfi Usai Nyoblos: Siapapun yang Pimpin Jateng Putra Terbaik
-
Bikin Gemas! Momen Lucu Jan Ethes Temani Jokowi dan Iriana Nyoblos di TPS 12 Sumber
-
Momen Ahmad Luthfi Nyoblos di TPS 1 Sumber Solo sebagai DPK