SuaraSurakarta.id - Kecaman terus muncul dari berbagai pihak berkaitan dengan aksi terorisme bom bunuh diri yang dilakukan di Gereja Katedral Makassar dan serangan tunggal di Mabes Polri.
Salah satunya datang dari organisasi kepemudaan di Kota Solo yang menggelar aksi damai di perempatan Ngarsapura, Sabtu (3/4/2021) sore.
Sedikitnya 15 organisasi kepemudaan di Kota Bengawan menggelar aksi damai dengan membagikan bunga mawar dan membentangkan poster mengecam aksi terorisme tersebut.
Dilansir AyoSemarang.com--jaringan Suara.com, peserta yang turut aksi turun ke jalan tersebut di antaranya dari PMII, Ansor, Banser, GMNI, IPNU, IPPNU, GMKI, dan sebagainya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar Eks Polisi Beragama Kristen?
Tulisan-tulisan tersebut di antaranya ‘Indonesia merdeka berdiri di atas Tamansari keberagaman budaya, suku, ras dan agama, #dukungpemerintahlawanterorisme’, ‘Apa pun bentuk dan sebab tindak kekerasan dan terorisme, seluruhnya bertentangan dengan ajaran agama (Gus Dur)’, ‘Indonesia tanpa radikalisme #bersamatangkalradikalisme’, ‘Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya #SoloKotaToleransi’, dan ragam tulisan lainnya.
Korlap aksi, Muhammad Wahid Nur Faiz mengemukakan, aksi damai tersebut merupakan respons dar organisasi kepemudaan Kota Solo terhadap dua aksi radikalisme dan terorisme di Makassar serta Mabes Polri.
"Aksi kami ini sebagai bentuk reaksi adanya ancaman radikalisme di Makassar dan Mabes Polri. Kita bersepakat, Solo yang hari ini menjadi barometer Indonesia harus bisa menjadi inisiator perdamaian, toleransi dan antiradikalisme di Indonesia," ucapnya.
Faiz melanjutkan, aksi damai di Ngarsapura tersebut juga mengecam keras segala bentuk radikalisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama di Indonesia. “Apalagi, diketahui, penyerang di Mabes Polri masih berusia muda dan masuk kategori usia milenial,” ucapnya.
Dia menambahkan, aksi bersama rekan-rekan pemuda di Kota Solo tersebut bukan akhir, melainkan sebagai lagkah awal melawan radikalisme dan terorisme.
Baca Juga: Biar Kapok, Publik Usul Teroris Mati Dibaptis dan Makam Pakai Salib
"Setelah ini akan ada kegiatan yang lebih berat yaitu memberikan wawasan kepada masyarakat untuk menanggulangi radikalisme," jelasnya.
Berita Terkait
-
Keluarga Besar Jokowi Kumpul di Solo Hari Kedua Lebaran, Gibran Sempat Tampung Aspirasi Warga
-
TERBARU! Kode Redeem Solo Leveling Arise Maret 2025: Klaim Hadiah Gratis Sekarang
-
Daftar Kode Redeem Solo Leveling Arise Terbaru Maret 2025, Segera Tukar Sebelum Habis
-
Tiket Bus AKAP Jakarta-Solo untuk Mudik Lebaran 2025 Berapa Harganya? Simak Daftarnya di Sini
-
CEK FAKTA: Program Tambal Ban Gratis Pemkot Solo, Nyata atau Palsu?
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Solo Tertibkan Parkir Liar, 6 Mobil Kena Tindak Tegas di Pasar Gede
-
Pasca-Lebaran 2025, Ekonomi RI Diprediksi Pulih Berkat Stabilitas Harga Pangan
-
Bantolo, Tirto, Maruto: Nama Indah untuk 3 Bayi Harimau Benggala di Solo Safari
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Momen Gibran Bagi-bagi THR ke Anak-anak di Rumah Jokowi, Warga Datang dari Malang